Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan mengeluhkan kekurangan kita

Aku berkaca,
Mengamati setiap bagian bagian tubuh tanpa jeda,
Di hadapan diri yang sempurna,
Dilengkapi dengan akal, nurani dan jiwa,
Namun masih ada yang kurang rasanya.

Karena ternyata,
Belum kuberikan setiap inchi bagian tubuh untuk beribadah,
Masih ada yang kugunakan menggibah,
Ada juga yang kupakai memandang hal yang nista,
Bahkan dahi yang tinggi masih enggan bersujud pasrah.

Banyak lagi,
Setiap kesempurnaan belum aku penuhi,
Untuk mensyukuri nikmat Illahi,
Dan hanya kugunakan untuk bahagia duniawi.

Belum lagi hati,
Yang selalu setia tergerogoti,
Oleh amarah, sombong dan dengki,
Akal pun terkelabuhi,
Dengan limpahan rejeki,
Yang selalu dan selalu ingin terpenuhi.

Padahal jika derita mendekati,
Baru ingat pada Illahi,
Mengharap keringanan dan cobaan diakhiri.

Padahal jika raga mulai hilang satu fungsi,
Baru sadar kelemahan diri,
Dan tak sedikit yang berorasi,
Menanyakan kemana keadilan hidup ini.

Semoga,
Meskipun sulit mensyukuri nikmat-Nya,
Jangan sering mengeluhkan kekurangan asa,
Karena sesungguhnya keluhan itu penyakit jiwa,
Akibat harap yang tak terpenuhi oleh manusia.
.
.

Posting Komentar untuk "Jangan mengeluhkan kekurangan kita"