Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal Usul Hajar Aswad Dan Argumentasi Menciumnya

Hajar aswad yakni sebuah kerikil berwarna hitam kemerahan yang terletak di pojok Ka'bah pada pecahan yang dekat dengan pintu masuk Ka'bah. Batu hitam dengan bentuk lonjong ini dimuliakan oleh umat Islam. Bahkan Nabi Muhammad Sholallahu 'alaihi wa salam menciumnya di saat melakukan umroh dan haji. Kemudian hal ini ditirukan pula oleh para sobat mirip Abu Bakar dan Umar Bin Khatab. Dan sekarang menjadi sunnah untuk mencium hajar aswad.

Hajar aswad sendiri berdasarkan sebagian riwayat adalah watu yang dipercayai berasal dari nirwana. Beberapa sumber menyebutkan bahwa dulunya batu ini berwarna putih,  alasannya adalah sentuhan insan yang penuh dosa sehingga menjadi hitam. Mulanya batu itu mampu memancarkan cahaya ke arah barat, timur, Syam dan Yaman hingga ke lembah-lembah tanah Haram.

Imam Thabari menceritakan dalam kitab tafsirnya menurut riwayat yang disandarkan pada Ali Bin Abi Thalib dia berkata bahwa Nabi Ibrahim membangun pondasi Ka'bah lalu meninggikannya bersama Nabi Ismail. Ketika nyaris final, Ismail diminta untuk mencari batu selaku penanda bagi insan. Nabi Ismail lalu tiba membahwa suatu batu, namun Nabi Ibrahim tidak menyukainya. lau, Ibrahim menyuruh anaknya itu untuk mencari watu yang lain.

Tapi ketika Ismail kembali, ia telah mendapati ayahnya itu telah meletakan sebuah batu ditempat itu. Lalu Ismail mengajukan pertanyaan siapakah yang membawakan kerikil itu. Ibrahim menjawab bahwa yang membawanya adalah seseorang yang tidak ingin melihatku bersandar padamu (Jibril).

Hajar aswad mulai saat itu menjadi batu penanda yang dimuliakan. Para ulama beropini bahwa kerikil itu meski tidak memberi faedah maupun mudharat, tetap dimuliakan sebab sebagai tanda untuk mengenang Nabi Ibrahim yang sudah bekerja keras membangun Ka'bah.


Ingіn Tаhu bеntuk аtаu wujud Hаjаr Aѕwаd dаrі Dеkаt mіrір ара?
Sіlаhkаn Tоntоn vіdео bеrіkut іnі:



Posting Komentar untuk "Asal Usul Hajar Aswad Dan Argumentasi Menciumnya"