Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Tujuan Hidup Manusia dalam Islam


Manusia merupakan makhluk yang diciptakan Allah swt dengan beragam kesempurnaan baik fisik maupun akalnya, namun sisi lain dari kesempurnaan itu ada bagian yang menjadi titik kelemahan manusia juga, apakah itu? ya, dialah adanya batas usia. Kenapa ada batasan usia? ini adalah sebagai pertanda bahwa kehidupan di alam dunia ini semuanya bersifat fana, dan semua makhluk hidup yang pernah hidup di atas tanah bumi semuanya fana dan akan mati lalu akan di bangkitkan kembali.

Sampai saat ini belum pernah ditemukan obatnya mengenai obat anti penuaan untuk tetap meremajakan kulit di seluruh badan, yang ada hanya baru sampai di luaran kulit saja dalam rangka menutupi pori dan keriputnya kulit dan warnanya.

Manusia yang hari ini ada termasuk kita tentunya pernah mendengar, membaca dan bahkan mencari tahu tentang semua hal yang pernah terjadi di masa-masa yang lampau, termasuk kisah-kisah para nabi dan Rasul, kisah para sahabat, kisah para Tabi'in.

Kisah para Tabiut Tabi'in dan orang-orang soleh sesudahnya, termasuk tokoh-tokoh 'Alim Ulama yang sangat berjasa dalam memberikan serta menyampaikan sumbangan ilmu pengetahuan yang di milikinya baik itu ilmu keagamaan maupun ilmu pengetahuan umum yang berguna bagi kehidupan manusia lainnya di dunia ini.

Mengenai judul pada artikel ini yakni mengetahui tujuan hidup dan cara menjalaninya secara pribadi ini adalah sebagai pengingat untuk diri sendiri dan sebagai pembuka mengawali tlisan di halaman ini, yang mana telah di ketahui bersama bahwasanya hidup ini ternyata bukan hanya sekali di dunia ini saja akan tetapi dua kali, dan dikehidupan yang kedua itu tidak akan ada kematian lagi.

Untuk orang yang yakin dan percaya tentunya setelah kematian itu akan datang kembali masanya kebangkitan. Rasa keyakinan itu muncul tentunya hanya bagi orang-orang yang dalam dadanya tertanam rasa keimanan kepada Allah swt, malaikat, kitab-kitab, para nabi dan rasul dan kepada hari pembalasan.

Bagaimanakah Tujuan Hidup Manusia dalam Islam Sebenarnya?

Pertanyaan ini kadang muncul seketika disela-sela kesibukan dari penat rasa lelahnya berbagai macam kesibukan kegiatan sehari-hari, kalau mengingat dari bait lagunya Bang Haji Roma Irama yang penggalan bait liriknya seperti ini seribu macam cara, cara orang cari makan....

Jika diresapi secara mendalam mengenai bait lirik dari lagu ini rasa-rasanya memberikan sebuah renungan yang berbuah pertanyaan, pertanyaan seperti : apakah hidup ini hanya untuk sekedar cari uang dan makan? apakah tidak ada lagi tujuan yang lain selain dari itu? dan pertanyaan lainnya.

Sebagai umat Nabi Muhammad Saw (Rasulullah) harusnya kita bersyukur dan merasa beruntung sekali, ya,,, betapa beruntungnya kita, bahwa ternyata beliau di lahirkan untuk membawa kabar kebaikan sekaligus kabar keburukan.

Kabar baiknya bahwa ternyata setelah kita meninggalkan alam dunia ini, kita akan di bangkitkan kembali di alam yang lain, dan akan menjalani kehidupan yang kedua, jika ia manusia yang baik (beriman kepada Allah) maka balasannya adalah surga, sebuah tempat yang sangat di inginkan oleh seluruh makhluk ciptaan Allah swt karena di dalamnya berisikan berbagai macam kenikmatan.

Kabar kedua adalah kabar keburukannya yang selalu beliau sampaikan terlebih dahulu kepada umatnya selagi masih ada harapan untuk bertaubat untuk kembali kepada jalan yang diridloi oleh-Nya yakni segala perbuatan keburukan yang kita lakukan akan mengakibatkan kita terkena balasan siksa azab yang pedih yang di sesuaikan dengan besar kecilnya perbuatan dosa yang pernah di lakukan. 

Tidak ada yang terlewatkan dari pengawasan Tuhan (Allah) terhadap seluruh perbuatan makhluknya, baik itu yang tersembunyi maupun yang terang.

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwasannya tujuan hidup kita yang sebenarnya hanyalah untuk beribadah kepada Tuhan (Allah) semata dan jangan pernah sekali-kali untuk menyekutukannya dengan sesuatu apapun yang di jadikan tandingan dengan-Nya, perintah inipun berlaku termasuk untuk golongan dari makhluk Jin.

Kenapa jin termasuk dalam perintah untuk beribadah? karena mereka juga merupakan bagian dari makhluk yang diciptakan-Nya, hanya saja mereka hidup dalam dimensi yang lain, tapi meskipun begitu mereka ada di sekitar kita, namun penglihatan kita tidak mampu menjangkau pada alam kehidupan mereka.

Bagaimana seharusnya cara menjalani hidup?

Untuk menjawab pertanyaan ini kita kembalikan lagi kepada Junjungan kita yakni nabi Muhammad Saw yang membawa risalah kenabian, apa maksud dan tujuan adanya para nabi dan rasul yang Allah turunkan untuk setiap kaumnya? tiada lain hanyalah untuk mengabarkan kepada setiap kaumnya bahwa di sela-sela kesibukan menjalani kehidupan ini jangan melupakan bagian terpenting yaitu untuk beribadah menyembah kepadanya yang waktunya telah di tentukan sesuai syari'atnya masing-masing.

Pedoman tentang tatacara bagaimana seharusnya menjalani kehidupan ini dengan baik dan benar yang sesuai dengan perintah-Nya, telah di turunkan oleh Allah swt melalui para utusan-Nya. Setiap para utusan yang di utus kepada setiap kaumnya berbeda-beda dalam hal penyampaian syari'at Tuhannya sesuai dengan kondisi zamannya.

Seperti contoh, ketika negeri Mesir di kuasai Fir'aun dan masa itu adalah masanya sihir, banyak sekali tukang sihir, maka Allah swt mengutus ke negeri itu nabi Musa as yang di bekali Mukjizat dengan sebuah tongkat yang bisa menjadi ular.

Suatu waktu Fir'aun memerintahkan supaya seluruh tukang sihir di negeri Mesir supaya berkumpul di istananya dalam rangka mengalahkan nabi Musa as, namun ternyata mukjizat nabi Musa mampu mengalahkan kemampuan sihir-sihir mereka dan menjadi sebab mereka akhirnya mengakui kenabian nabi Musa dan menyatakan ikut bersedia menjadi pengikut nabi Musa.

Contoh kedua, ketika negeri bangsa Israel wilayah Palestina sedang gandrung mengenai ilmu kedokteran, maka Allah swt mengutus nabi Isa as, suatu waktu nabi Isa mengobati orang yang buta matanya, kemudian dengan mukjizat yang di milikinya ternyata ia mampu menyembuhkan orang tersebut kembali bisa melihat.

Contoh terakhir, ketika negeri Jazirah Arabia (Timur tengah) dan sekitarnya sedang gandrung mengenai ilmu sastra (syair), maka Allah swt mengutus nabi Muhammad saw yang membawa risalah kenabian yang di bekali mukjizat terbesar yakni sebuah kitab al Qur'an yang di dalamnya berisi tentang kisah-kisah orang terdahulu, ayat-ayat kabar ancaman, ayat-ayat kabar kegembiraan, membahas tentang adanya surga dan neraka.

Ketiga contoh di atas merupakan sanggahan terhadap orang-orang yang ingkar kepada tuhannya, bahwasannya ilmu pengetahuan yang di miliki oleh manusia itu tidak ada apa-apanya, dan semua pengetahuan yang di miliki oleh seluruh makhluknya hanya sebagian kecil pemberian-Nya untuk di pergunakan dalam rangka untuk membantu menjalani proses-proses kehidupan di dunia ini, juga merupakan sebagai cobaan bagi yang lain.

Maka dengan demikian apa yang seharusnya kita lakukan sekarang ini selagi masih bernapas di berikan waktu untuk hidup tiada lain slalu berusaha menjalankan apa-apa yang pernah Rasulullah sampaikan baik yang tertulis dalam Al-Quran maupun (sabdanya) haditsnya untuk beribadah pada-Nya.

Hal ini memang berat untuk dilakukan, namun bagaimanapun juga hidup ini merupakan sebuah ujian yang harus di lewati sampai di penghujung ajal menjemput nanti.

Demikian bahasan tentang memahami tujuan hidup manusia dalam Islam, semoga ini berfaedah khususnya bagi penulis dan umumnya untuk antum yang sempat membaca tulisan ini. yang benar hanya dari Allah swt dan yang salah itu dari kekeliruan penulis.
Wallaahu a'lam.

Posting Komentar untuk "Memahami Tujuan Hidup Manusia dalam Islam"