Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Abu Thalib | Sang Pelindung Nabi SAW


Sejarah telah mencatat seorang manusia yang berhati mulia yang berasal dari suku Quraisy yakni dari keluarga Bani Hasyim yang bernama Abu Thalib, dia dikenal karena berani membela Nabi Muhammad saw dalam rangka menjalankan perintah kenabiannya untuk berdakwah dari gangguan-gangguan orang-orang yang menentang proses dakwah Nabi saw di Mekkah.

Abu Thalib berasal dari keluarga besar Bani Hasyim, berdasarkan sejarah keluarga ini telah di percaya oleh semua kalangan dari semua kaum yang ada di Mekkah waktu itu untuk menjaga sekaligus yang mengurusi keperluan jamaah yang mengunjungi Baitullah untuk beribadah.

Bani Hasyim merupakan keturunan yang boleh dikatakan rata-rata telah melahirkan keturunan generasi yang baik-baik, meskipun dari keturunan ini tidaklah mendapat banyak limpahan harta benda tidak seperti Bani Umayyah. Antara Bani Hasyim dan bani Umayyah waktu itu merupakan dua keturunan yang sering berselisih dalam hal perebutan pengaruh.

Biografi Abu Thalib

Untuk mengenal lebih dekat siapakah Abu Thalib itu, berikut biografi singkatnya :

Abu Thalib nama lengkapnya Abu Thalib bin Abdul Muthalib, ia dilahirkan di Makkah pada tahun 539 Masehi. sedangkan nama asli beliau adalah Imran, namun ia lebih dikenal dengan sebutan Abu Thalib yang berarti bapak Thalib. 

Ayah Abu Thalib bernama Abdul Muthalib, kemudian Ibunya bernama Fatimah binti Amr. Abu Thalib mempunyai sembilan orang saudara kandung yang salah satunya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib yang merupakan ayah kandung dari Nabi Muhammad saw, jadi status beliau adalah sebagai paman Nabi saw.

Putra dan Putri Abu Thalib

Abu Thalib menikah dengan wanita yang bernama Fatimah Binti Assad dan memiliki 6 orang anak, yaitu :

1.  Thalib bin Abu Thalib
2.  Jafar bin Abu Thalib
3.  Ali bin Abu Thalib
4.  Aqil bin Abu Thalib
5.  Fakhtihah binti Abu Thalib
6.  Jumanah binti Abu Thalib

Setelah orang tua Nabi Muhammad saw, yakni Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab meninggal dunia, maka beliau di asuh oleh Abdul Muthalib (kakeknya), tak lama kemudian Abdul Muthalib meninggal dunia.

Setelah Abdul Muthalib meninggal, maka kepengurusan Bani Hasyim jatuh ke tangan Abu Thalib dan sekaligus yang meneruskan merawat dan mengasuh Nabi Muhammad saw sampai di angkat sebagai utusan Rasulullah.

Peranan Abu Thalib dalam Melindungi Nabi Muhammad SAW 

Nabi Muhammad saw telah di angkat sebagai Nabi, dari sinilah awal dimulainya gangguan-gangguan dan rongrongan mulai terjadi untuk menghalangi dan menggagalkan dakwah Nabi saw.

Setiap gangguan yang dilontarkan kepada Nabi Muhammad saw oleh orang-orang yang tidak mau mengikuti ajakan dakwah Nabi saw, maka Abu Thalib dengan sigapnya selalu menghalau rongrongan tersebut demi membela Nabi Muhammad saw untuk menyelamatkan beliau dari gangguan tersebut.

Suatu ketika Abu Thalib bersama rombongan kafilah dagangnya pergi untuk berdagang ke Syam, dalam rombongan itu turut serta Muhammad yang ketika itu masih berusia sekitar 12 tahun, setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh sampailah rombongan kafilah dagang Quraisy tersebut di sebuah tempat pertapaan bernama Bushra terletak anatara Syam dan Hijaj.

Abu Thalib Bertemu dengan Pendeta Buhaira

Ketika di sana mereka bertemu dengan seorang pendeta bernama Buhaira, pendeta Buhaira itu memperhatikan bahwa  Muhammad selalu di payungi oleh awan, lantas ia segera memperhatikan dan menghampiri Muhammad. Kemudian sekujur tubuh Muhammad di periksa untuk melihat tanda-tanda kenabian yang sudah di terangkan dalam kitab-kitab terdahulu.

Setelah diperiksa, akhirnya pendeta Buhaira itu menemukan ada tanda kenabian di punggung Muhammad yang terletak di antara kedua pundaknya lalu ia mencium tandanya itu.

Kemudian pendeta Buhaira menemui Abu Thalib sambil berkata dan berpesan : Agar ia berhati-hati terhadap rencana jahat orang Yahudi, Allah telah mentakdirkan bahwa Nabi yang terakhir nanti berasal dari bangsa Arab dan Nabi itu adalah Muhammad. Sementara orang-orang Yahudi menginginkan agar status kenabian itu selamanya milik Bani Israel. Itulah sebabnya mereka akan berusaha membunuh Muhammad jika ada waktu kesempatan.

Setelah mendengar perkataan pendeta Buhaira tersebut, lantas Abu Thalib mengurungkan perjalanan niat berdagangnya ke negeri Syam dan sekitarnya. Kemudian ia langsung kembali berjalan untuk pulang kembali ke Mekkah.

Apa yang telah di ramalkan oleh pendeta Buhaira itu ternyata benar adanya, Muhammad memperoleh wahyu dan di angkat sebagai Nabi dalam usia 40 tahun. Muhammad kemudian menyeru manusia untuk kembali menyembah hanya kepada Allah swt Tuhan yang Esa.

Wafatnya Abu Thalib

Akhirnya hingga tiba saatnya Abu Thalib sang pelindung Nabi Saw meninggal dunia pada tahun yang sama dengan kematiannya Khadijah Binti Khuwailid istri pertama Nabi Muhammad saw yang sangat beliau cintai, maka dengan adanya peristiwa ini dikenal dengan sebutan Ammul Huzn atau yang sering di artikan sebagai tahun kesedihan.

Abu Thalib meninggal dunia pada tahun 619 masehi, para sejarawan mencatat bahwa meninggalnya Abu Thalib dalam keadaan belum masuk Islam, meskipun pada saat sakaratul maut akan datang Nabi Saw berada disampingnya tidak henti-hentinya menuntun beliau supaya mau menyebut kalimat Tauhid (Laailaahaillallah) dan kalimat sahadat.

Namun karena desakan orang-orang Quraisy yang berada disampingnya, supaya Abu Thalib jangan menyebut kalimat itu demi menjaga nama baik suku kaum Quraisy yang masih mempertahankan kejahiliyahannya, maka hingga hembusan napas terakhir ia tidak sempat mengucapkan kalimat terbaik itu. 

Akibat peristiwa meninggalnya Abu Thalib tersebut, maka semakin beratlah tantangan yang di hadapi oleh nabi Muhammad saw dalam menjalankan proses dakwahnya, karena tidak ada lagi orang yang melindungi beliau ketika menjalankan proses berdakwah, akhirnya Nabi Saw dengan berat hati harus meninggalkan tanah kelahirannya Mekkah untuk berhijrah ke Madinah.

Demikianlah kisah singkat tentang Abu Thalib sang pelindung Nabi SAW, semasa hidupnya demi tegaknya Agama Islam, meskipun ia sendiri tidak sempat masuk ke dalamnya.

Dari berbagai sumber
Wallaahu a'lam.

Posting Komentar untuk "Abu Thalib | Sang Pelindung Nabi SAW"