Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Amalan Harian Pada Bulan Puasa Ramadhan


Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dipenuhi dengan kebaikan, semua amal-amal perbuatan kebaikan yang dilakukan pahalanya dilipatgandakan oleh Allah swt. Kegiatan Ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah ibarat sebuah pendidikan latihan yang diwajibkan untuk seluruh mu'minin dan mu'minat di seluruh dunia, meskipun ada sedikit perbedaan mengenai waktu memulainya dan mengakhirinya.

Berpuasa di bulan ramadhan adalah sesuatu hal yang menjadi pembuktian seorang hamba kepada Tuhannya, kenapa demikian! karena ketika kita sedang berpuasa maka akan sangat mudah sekali untuk membatalkannya, tinggal mencari tempat yang sunyi maka selesai, ketika orang bertanya apakah kamu berpuasa? jawabannya pasti iya, mungkin karena rasa malu masih ada.

Untuk membuat keimanan kita menjadi semakin tebal maka puasa di bulan ramadhan adalah saat yang tepat untuk melatih berbagai ketahanan dalam tubuh dan jiwa kita, Bulan puasa Ramadhan sering disebut sebagai bulan latihan, yaitu untuk melatih beberapa hal seperti :
  • Melatih kejujuran 
  • Melatih kesabaran
  • Melatih pengendalian hawa nafsu
  • Melatih ketahanan mental
  • Melatih kebugaran dan kesehatan fisik
  • Melatih manajemen kedisiplinan diri
  • Melatih untuk berbagi
Yang menjadi dasar dalil atas diwajibkannya kaum mu'minin dan mu'minat untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan terdapat dalam kitab suci Al Qur'an terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 183, yang berbunyi :
Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, Qs Al Baqarah : 183
Dalam mengisi hari-hari dan waktu pelaksanaan kegiatan ibadah puasa Ramadhan ada beberapa hal yang senantiasa dilakukan, yakni amalan harian pada bulan puasa Ramadhan, kali ini kita coba mengkaji amalan harian pada bulan puasa Ramadhan berlangsung supaya menambah nilai ibadah puasanya dan berlipat pahalanya :

1.  I'tikaf

I'tikap merupakan kegiatan duduk di masjid dengan diniatkan dengan niat Ibadah karena Allah, kegiatan i'tikap berlangsung bisa sebentar atau satu masa yang panjang. Kegiatan i'tikap ialah dalam rangka mengintip sebuah malam yang dinamakan Malam Lailatul Qadar, malam Lailatul Qadar ini diyakini menurut hadits-hadits shahih adanya terdapat di malam-malam sepuluh hari terakhir yang ganjil.

Malam lailatul Qadar ini merupakan sebuah malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan, petunjuk dalam hadits-haditsnya dimulai dari tanggal 21, 23, 25, 27, 29 tetapi yang lebih diharap-harap datangnya ialah pada malam ke 27. Lailatul Qadar merupakan malam yang penting yang padanya akan dikabulkan doa-doa maka hendaklah kita berjaga-jaga dan beribadat supaya do'a kita kebetulan dimakbulkan pada malam itu.

2.  Tadarus Al Qur'an


Membaca al Qur'an atau mengadakan kajian Al Qur'an, ketika puasa ramadhan tengah dilaksanakan maka hari-harinya haruslah diisi dengan hal-hal kebaikan terutama kegiatan Tadarus Al Qur'an. Kegiatan tadarusan ini bisa dilaksanakan ketika sesudah selesai melaksanakan ibadah shalat fardlu, ketika waktu istirahat dari pekerjaan, minimal kita khatam 30 juz dalam sebulan, yang berarti satu juz dalam seharinya atau lebih dari itu lebih baik.

3.  Berdo'a dan Berdzikir


Tiada perbuatan dan perkataan kita yang tidak di ketahui oleh Allah swt, karena semuanya itu pasti di dengar oleh-Nya. Apalagi di bulan Ramadhan adalah bulan pengampunan semuanya pasti akan di ampuni asal kita betul-betul mau bertaubat dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan-perbuatan yang menyebabkan dosa-dosa, karena Allah akan mengampuni setiap dosa kecuali dosa syirik.

Berdzikir merupakan perbuatan yang disukai oleh Allah swt, karena dengan banyaknya berdzikir itu akan semakin mendekatkan diri kepada sang maha pencipta, banyak contoh-contoh untuk bacaan dzikir tinggal ada kemauan dan keinginan untuk mencarinya. Kegiatan berdzikir yang paling di utamakan adalah di penghujung malam atau hari terakhir di bulan ramadhan yakni kegiatan dzikir dengan sebutan dzikir Takbiran

Kegiatan Takbiran pada hari raya I'edul Fitri di utamakan pada saat sebelum dilaksanakannya shalat sunnat I'edul Fitri, selepas shalat shubuh atau sambil jalan ketika akan menuju tempat ibadah shalat sunnat I'edul Fitri baik ke lapangan atau ke masjid.

4.  Shalat Tarawih

Dalam bulan Ramadhan kita di anjurkan untuk melaksanakan sebuah shalat sunnat yang dinamakan shalat sunnat Tarawih artinya shalat santai, kegiatan ibadah shalat Tarawih ini merupakan ibadah shalat sunnat yang biasa dilakukan di sepertiga malam atau sering dinamakan untuk shalat sunnat Tahajjuz.

Ketika bulan Ramadhan shalat sunnat Tahajjuz yang biasa dilakukan itu dipindahkan waktunya menjadi selepas shalat Isya, jadi dilakukan sebelum istirahat tidur, meskipun ada juga di sebahagian tempat melaksanakan Ibadah shalat Tarawih itu dilakukan pada waktu di sepertiga malam terakhir seperti waktu melaksanakan ibadah shalat sunnat Tahajjuz biasa.

Rasulullah saw melakukan Ibadah shalat sunnat Tarawih itu selepas shalat isya, meskipun beliau hanya mencontohkan hal itu hanya dalam tiga malam pertama saja, dikarenakan beliau khawatir hal itu akan menjadi kewajiban atas umatnya. Untuk jumlah raka'atnya Rasulullah saw mencontohkannya empat raka'at, empat raka'at kemudian di tambah tiga raka'at untuk shalat witir, jadi jumlah raka'at seluruhnya ada 11 (sebelas) raka'at.

Terjadinya perbedaan dalam jumlah raka'at dalam ibadah shalat Tarawih disebabkan adanya khilafiah di kalangan para ulama Imam Madzhab, dan masing-masing mempunyai dalil dasar asalnya. Untuk kita yang masih awam dalam beragama jangan menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang membedakan dan menjadi pembelahan dalam tubuh umat muslim, ikuti dan yakini apa yang sudah tersampaikan kepada kita dan untuk selebihnya kita gali perdalam kembali ilmu-ilmu agama kita karena ilmu agama ini merupakan ilmu yang diwajibkan untuk di pelajarinya atau dengan istilah menjadi Fardlu 'Ain (kewajiban untuk masing-masing diri).

5.  Mengeluarkan Zakat Fitrah

Dipenghujung bulan Ramadhan yaitu ketika sudah memasuki hari raya I'edul Fitri, kita diwajibkan untuk mengeluarkan sedikit harta kita berupa Zakat Fitrah untuk menyempurnakan ibadah puasa kita dan untuk membersihkan diri dari dosa. 

Waktu pembagiannya tidak boleh asal membagikan, karena untuk zakat fitrah ini waktunya sudah ditetapkan yakni sebelum pelaksanaan Ibadah shalat sunnat I'dul Fitri jadi, dibagikannya sebelum berangkat ke lapangan atau masjid, kalau membagikannya setelah selesai shalat sunnat I'edul Fitri maka statusnya akan menjadi barang sedekah biasa.

Dalam hal pembagian zakat fitrah inipun terjadi khilafiah dikalangan ulama, ada yang membagikannya sebelum hari raya atau beberapa hari sebelum hari raya, untuk hal inipun sebaiknya jangan menjadikan sebuah perbedaan di antara kita, carilah informasi yang tepat mengenai hal ini dan ambil salah satunya setelah hal itu diyakini dengan betul oleh hati dan beberapa dalil dasar yang mendukung atas hal itu.

6.  Saling memaafkan

Sebagai tambahan dari beberapa point di atas yakni harus saling memaafkan antara satu sama lainnya, memaafkan adalah hal yang tidak mudah bagi sebagian orang dan mudah untuk sebagian orang tergantung dari dalam dan beratnya rasa sakit yang ditimbulkan dari permasalahan yang pernah terjadi, namun bagaimanapun selaku seorang yang mengaku muslim ada batas-batas yang sudah di tentukan harus berapa lama kita bermusuhan dan harus kembali seperti sediakala.

Allah swt sudah menentukan bahwa untuk kaum muslimin tidak boleh lebih dari tiga hari dalam permusuhan, namun dalam kenyataannya bisa berlainan bahkan ada yang sampai terbawa pada kematian dan belum sempat saling islah berdamai saling memaafkan satu sama lainnya.

Itulah mengenai beberapa amalan harian pada bulan puasa ramadhan yang mesti dilakukan, yang benar hanya dari Allah yang salah kitalah tempatnya, tidaklah harus sempurna namun lakukan dengan sekemampuan kita, karena Allah tidak membebani hambanya kecuali dengan kemampuan hambanya. Wallaahu a'lam

Posting Komentar untuk "Amalan Harian Pada Bulan Puasa Ramadhan"