Fadhilah Sholat Tarawih Hari Pertama Sampai Terakhir
Fadhilah sholat tarawih hari pertama sampai terakhir ini Saya ambil referensinya dari Kitab Dzurratun Naashihiin halaman 18-19. Silahkan bagi yang meragukannya, Anda buka dulu kitab tersebut, jika masih ragu juga, silahkan komplain saja kepada pengarangnya. Mengapa ?
Sebab ada sebagian ustadz zaman sekarang yang meragukan isi kitab tersebut. Menurut Saya, jika ada satu kekurangan dalam sebuah kitab, maka tidak bisa langsung disimpulkan bahwa isi semua kitab itu salah.
Nah, bagi Anda yang yakin kebenaran kitab tersebut, silahkan terus baca artikel di bawah ini. Pertimbangan Saya, karena kitab ini sebagian besar dikaji di pesantren-pesantren di Indonesia yang diasuh para kiai yang bersih dari keinginan materi dan tak pernah maen Youtube, berbeda dengan para ustadz zaman sekarang tersebut, maka Saya masih percaya akan isi kitab tersebut.
Kita langsung ya, diterima dari 'Ali bin Abi Thalib r.a, beliau berkata: “Nabi Muhammad pernah ditanya tentang keutamaan shalat tarawih di bulan Ramadhan, lalu beliau berkata: dosa-dosa orang yang beriman keluar darinya pada malam pertama seperti hari dilahirkan ibunya.
Di malam ke dua, dirinya diampuni dan juga kedua orang tuanya jika keduanya beriman. Di malam ketiga, malaikat memanggil dari bawah ‘Arsy: ‘Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang lalu!’
Di malam ke empat, baginya pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al Furqan. Di malam kelima, Allah memberinya pahala seperti orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjid Aqsha.
Di malam ke enam, Allah memberinya pahala seperti orang yang melakukan thawaf mengelilingi Baitul Makmur dan bebatuan serta lumpur pun memohonkan ampunan baginya. Di malam ke tujuh, seakan-akan dia bertemu Musa As dan mengalahkan Firaun dan Haman.
Di malam ke delapan, Allah memberikan kepadanya seperti apa yang telah diberikan-Nya kepada Ibrahim ‘Alaihis Salam. Di malam ke sembilan, seakan-akan dia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya Nabi.
Di malam ke sepuluh, Allah memberikan rezeki kepadanya kebaikan dunia dan akhirat. Di malam ke sebelas, dirinya keluar dari dunia seperti hari kelahirannya dari rahim ibunya. Di malam ke dua belas, pada hari kiamat dirinya akan datang yang wajahnya seperti bulan di malam purnama.
Di malam ke tiga belas, pada hari kiamat dia akan datang dengan keamanan dari segala keburukan. Di malam ke empat belas, malaikat datang untuk menyaksikannya shalat tarawih dan kelak Allah tidak akan menghisabnya pada hari kiamat.
Di malam ke lima belas, para malaikat dan para malaikat pembawa ‘Arsy dan kursi bershalawat kepadanya. Di malam ke enam belas, Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan baginya kebebasan dari api neraka dan dimasukan ke surga.
Di malam ke tujuh belas, diberikan pahala seperti pahala para Nabi. Di malam ke delapan belas, para malaikat memanggil, ‘Wahai Abdullah, sesungguhnya Allah telah meridhaimu dan meridhai kedua orang tuamu.’
Di malam ke sembilan belas, Allah mengangkat derajatnya di surga Firdaus. Di malam ke dua puluh, dia diberikan pahala para syuhada dan orang-orang shaleh. Di malam ke dua puluh satu, Allah membangunkan baginya sebuah rumah dari cahaya di surga.
Di malam ke dua puluh dua, pada hari kiamat ia akan datang dengan rasa aman dari semua kesulitan dan kecemasan. Di malam ke dua puluh tiga, Allah membangun baginya sebuah kota di surga. Di malam ke dua puluh empat, ada 24 doa yang dikabulkan.
Di malam ke dua puluh lima, Allah mengangkat siksa kubur darinya. Pahala tarawih malam ke 26, Allah mengangkatnya seperti pahala 40 ulama. Di malam ke dua puluh tujuh, pada hari kiamat ia akan melintasi Shirathul Mustaqim bagai kilat yang menyambar.
Di malam ke dua puluh delapan, Allah mengangkatnya 1000 derajat di surga. Di malam ke dua puluh sembilan, Allah memberikan ganjaran baginya 1000 hujjah yang dapat diterima. Dan di malam ke tiga puluh, Allah berfirman: Wahai hamba-Ku makanlah dari buah-buahan surga dan mandilah dari air Salsabila, minumlah dari telaga Kautsar, aku Tuhanmu dan engkau adalah hamba.
Demikian keistimewaan dan keutamaan shalat tarawih malam ke 1 sampai malam ke 30 seperti yang juga termaktub dalam Kitab Majaalis. Mohon maaf Saya tidak menulis dalam Arab hadits keutamaan shalat tarawih karena terlalu panjang. Terlepas apakah hadits itu shohih atau lemah, yang penting kita mendapatkan hikmah shalat tarawih mulai malam pertama sampai hari terakhir tarawih.
Sebab ada sebagian ustadz zaman sekarang yang meragukan isi kitab tersebut. Menurut Saya, jika ada satu kekurangan dalam sebuah kitab, maka tidak bisa langsung disimpulkan bahwa isi semua kitab itu salah.
Nah, bagi Anda yang yakin kebenaran kitab tersebut, silahkan terus baca artikel di bawah ini. Pertimbangan Saya, karena kitab ini sebagian besar dikaji di pesantren-pesantren di Indonesia yang diasuh para kiai yang bersih dari keinginan materi dan tak pernah maen Youtube, berbeda dengan para ustadz zaman sekarang tersebut, maka Saya masih percaya akan isi kitab tersebut.
Kita langsung ya, diterima dari 'Ali bin Abi Thalib r.a, beliau berkata: “Nabi Muhammad pernah ditanya tentang keutamaan shalat tarawih di bulan Ramadhan, lalu beliau berkata: dosa-dosa orang yang beriman keluar darinya pada malam pertama seperti hari dilahirkan ibunya.
Di malam ke dua, dirinya diampuni dan juga kedua orang tuanya jika keduanya beriman. Di malam ketiga, malaikat memanggil dari bawah ‘Arsy: ‘Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang lalu!’
Di malam ke empat, baginya pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al Furqan. Di malam kelima, Allah memberinya pahala seperti orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjid Aqsha.
Di malam ke enam, Allah memberinya pahala seperti orang yang melakukan thawaf mengelilingi Baitul Makmur dan bebatuan serta lumpur pun memohonkan ampunan baginya. Di malam ke tujuh, seakan-akan dia bertemu Musa As dan mengalahkan Firaun dan Haman.
Di malam ke delapan, Allah memberikan kepadanya seperti apa yang telah diberikan-Nya kepada Ibrahim ‘Alaihis Salam. Di malam ke sembilan, seakan-akan dia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya Nabi.
Di malam ke sepuluh, Allah memberikan rezeki kepadanya kebaikan dunia dan akhirat. Di malam ke sebelas, dirinya keluar dari dunia seperti hari kelahirannya dari rahim ibunya. Di malam ke dua belas, pada hari kiamat dirinya akan datang yang wajahnya seperti bulan di malam purnama.
Di malam ke tiga belas, pada hari kiamat dia akan datang dengan keamanan dari segala keburukan. Di malam ke empat belas, malaikat datang untuk menyaksikannya shalat tarawih dan kelak Allah tidak akan menghisabnya pada hari kiamat.
Di malam ke lima belas, para malaikat dan para malaikat pembawa ‘Arsy dan kursi bershalawat kepadanya. Di malam ke enam belas, Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan baginya kebebasan dari api neraka dan dimasukan ke surga.
Di malam ke tujuh belas, diberikan pahala seperti pahala para Nabi. Di malam ke delapan belas, para malaikat memanggil, ‘Wahai Abdullah, sesungguhnya Allah telah meridhaimu dan meridhai kedua orang tuamu.’
Di malam ke sembilan belas, Allah mengangkat derajatnya di surga Firdaus. Di malam ke dua puluh, dia diberikan pahala para syuhada dan orang-orang shaleh. Di malam ke dua puluh satu, Allah membangunkan baginya sebuah rumah dari cahaya di surga.
Di malam ke dua puluh dua, pada hari kiamat ia akan datang dengan rasa aman dari semua kesulitan dan kecemasan. Di malam ke dua puluh tiga, Allah membangun baginya sebuah kota di surga. Di malam ke dua puluh empat, ada 24 doa yang dikabulkan.
Di malam ke dua puluh lima, Allah mengangkat siksa kubur darinya. Pahala tarawih malam ke 26, Allah mengangkatnya seperti pahala 40 ulama. Di malam ke dua puluh tujuh, pada hari kiamat ia akan melintasi Shirathul Mustaqim bagai kilat yang menyambar.
Di malam ke dua puluh delapan, Allah mengangkatnya 1000 derajat di surga. Di malam ke dua puluh sembilan, Allah memberikan ganjaran baginya 1000 hujjah yang dapat diterima. Dan di malam ke tiga puluh, Allah berfirman: Wahai hamba-Ku makanlah dari buah-buahan surga dan mandilah dari air Salsabila, minumlah dari telaga Kautsar, aku Tuhanmu dan engkau adalah hamba.
Demikian keistimewaan dan keutamaan shalat tarawih malam ke 1 sampai malam ke 30 seperti yang juga termaktub dalam Kitab Majaalis. Mohon maaf Saya tidak menulis dalam Arab hadits keutamaan shalat tarawih karena terlalu panjang. Terlepas apakah hadits itu shohih atau lemah, yang penting kita mendapatkan hikmah shalat tarawih mulai malam pertama sampai hari terakhir tarawih.
Posting Komentar untuk "Fadhilah Sholat Tarawih Hari Pertama Sampai Terakhir"