Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Adab dan Aturan Ketika Buang Air Besar dan Kecil


Allah swt telah mengatur semua sendi-sendi kehidupan manusia tak terkecuali ketika hendak buang hajat (buang air kecil dan besar). Meskipun sudah menjadi berupa ampas zat sisa makanan dalam tubuh, ternyata cara membuangnyapun ada adab-adabnya. Rasulullah saw telah mengajarkan banyak hal kepada umatnya terutama dalam masalah adab sewaktu buang hajat.

Islam sangat memperhatikan mengenai kesehatan dan kebersihan, karena ternyata kebersihan itu merupakan sebagian daripada keimanan. Bila kita mengamalkan apa yang telah Rasulullah saw lakukan mengenai adab sewaktu buang hajat, bukan saja kita melaksanakan sunnahnya akan tetapi ternyata ada hikmahnya salah satunya dapat menyehatkan.

Dari segi medis menyatakan bahwa buang hajat kecil seperti kencing sambil berdiri, akan menyebabkan tidak semua air kencingnya keluar semua, berbeda dengan cara kencing sambil jongkok akan menyebabkan semua kotoran air kencingnya terkuras habis. Begitu pula jika hendak buang hajat besar akan lebih menyehatkan jika memakai kloset jongkok daripada kloset duduk.

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai adab dan aturan ketika buang air besar dan kecil, antara lain:
  1. Janganlah membuang hajat di jalan-jalan raya yang suka dilalui manusia 
  2. Janganlah membuang hajat ditempat-tempat ada berkumpulnya air
  3. Janganlah membuang hajat di tempat yang suka dipakai tempat bernaung perteduhan manusia
  4. Janganlah membuang hajat sambil berkata-kata 
  5. Janganlah memegang kemaluannya dengan tangan kanan sewaktu hajat kecil (kencing)
  6. Janganlah bercedok dengan tangan kanan
  7. Janganlah menghadap Qiblat sewaktu buang hajat dan jangan membelakanginya
  8. Setelah selesai buang hajat kecil hendaklah mengurut kemaluannya sebanyak tiga kali (untuk laki-laki)
  9. Buang hajat dilakukan dengan cara jongkok, dilakukan dengan cara duduk atas kaki kiri dan mencacakan kaki kanan
  10. Setelah selesai dari buang hajat baik kecil maupun besar hendaklah ia bersuci, dengan menggunakan tangan kiri, jangan memakai tangan kanan.
Tambahan lainnya adalah Rasulullah saw apabila hendak masuk ke tempat buang air, ia melepaskan cincinnya, dikarenakan dalam cincinnya itu terdapat kalimat lapadz Allah, hal ini berarti tidak boleh membawa atau terbawa sesuatu yang suci seperti Al Quran dan barang-barang lain yang mengandung firman Allah swt.

Bila hendak masuk ketempat buang hajat mintalah perlindungan kepada Allah swt yaitu dengan cara membaca doa dulu. Salah satu doa yang sering dibacakan ketika hendak buang hajat. yang artinya : Hai Tuhan! sesungguhnya aku berlindung dengan-Mu daripada kejelekan dan barang-barang yang jelek.

Dua macam alat bersuci untuk membersihkan ketika sudah selesai buang hajat.

Yang tidak boleh dilupakan dan harus dilakukan adalah harus membersihkan kembali sehabis buang hajat baik kecil maupun besar. Rasulullah saw pernah bersabda bahwa umumnya adzab kubur itu adalah karena sebab akibat tidak bersuci lagi sehabis buang hajat. Adapun caranya sebagai berikut :

⇒ Jika terdapat air, maka basuh dan bersihkanlah dengan air 
⇒ Jika tidak terdapat air, maka carilah tiga buah batu 

Untuk masalah bersuci dengan menggunakan Batu, para Ulama berlainan pendapat tentang hal ini, di antaranya sebagai berikut :
  1. Pendapat pertama : Dibutuhkan tiga buah batu untuk tiga kali sapuan
  2. Pendapat kedua : Boleh menggunakan satu batu tapi yang mempunyai tiga sudut atau tiga tempat yang dapat dipakai untuk tiga kali pembersihan
  3. Pendapat ketiga : Boleh dengan yang lain selain dari batu, asal dibersihkan tiga kali. Rasulullah saw melarang menggunakan bekas tahi binatang dan tulang. maka selain dari yang dua ini dibolehkan, kalau jaman sekarang mungkin menggunakan alat pembersih seperti Tisu.
Dari ketiga pendapat diatas bisa diambil salah satunya. Itulah bahasan singkat mengenai tata cara adab dan aturan ketika buang air besar dan kecil yang disertai dengan cara bersucinya.

Sumber: Kitab Bulughul Maram, Bab: Aturan-aturan buang air
Wallahu A'lam

Posting Komentar untuk "Adab dan Aturan Ketika Buang Air Besar dan Kecil"