Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Yusuf AS Menafsirkan Mimpi Raja


Kisah ini bermula ketika sang raja Mesir bermimpi tentang tujuh ekor lembu kurus memakan tujuh ekor lembu yang gemuk-gemuk. Kemudian dalam mimpinya juga ia melihat tujuh tangkai gandum yang hijau dan tujuh tangkai gandum yang kering.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kisah Nabi Yusuf AS menafsirkan mimpi raja, Ikutilah kisah selengkapnya dalam penjelasan berikut ini.

Akibat mimpinya itu lantas sang raja memanggil semua bawahannya termasuk para penasihat kerajaan dan tukang ramalnya (dukun). Kemudian sang raja memerintahkan para penasihat dan tukang ramalnya untuk mengartikan perihal mimpi tersebut.

Namun ternyata tidak ada seorangpun yang mampu mengartikan perihal mimpi tersebut, dan memberikan jawaban yang memuaskan hati sang raja. Pada akhirnya sang raja sangat kecewa. Pada saat itu ada seseorang yang bernama biasa dipanggil Nebo.

Nabi Yusuf AS menafsirkan mimpi raja

Nebo teringat akan kepandaian dan kepintaran Yusuf ketika sewaktu ia bersama Yusuf di dalam penjara. Kemudian Nebo mengatakan perkara itu kepada sang raja bahwa Yusuf merupakan seseorang yang pandai dalam mengartikan tabir mimpi dengan tepat.

Sang raja kemudian mempercayai ucapan Nebo, lantas ia mengutus Nebo untuk menemui Yusuf di dalam penjara dan mengatakan kepadanya perihal apa-apa yang pernah dimimpikan oleh raja tersebut kepada Yusuf.

Setelah bertemu dengan Yusuf, akhirnya Yusuf menerangkan kepada Nebo semua mimpi-mimpi sang raja tersebut, dan tidak hanya itu Yusuf pun juga menerangkan jalan keluarnya untuk mengatasi apa yang di mimpikan oleh sang raja tersebut.
Yusuf berkata : Negeri Mesir akan mengalami masa subur selama tujuh tahun dan akan mengalami masa paceklik selama tujuh tahun. Oleh karenanya, Hasil panen yang selama tujuh tahun dimasa subur itu harus di simpan baik-baik jangan dihamburkan untuk persediaan tujuh tahun masa paceklik.
Setelah mendengar apa yang diterangkan Yusuf tersebut, Nebo kembali menghadap sang raja dan menerangkan apa-apa yang di terangkan oleh Yusuf tadi. Setelah mendengar arti mimpi yang disampaikan oleh Yusuf sang raja Mesir merasa senang.

Namun setelah itu Nebo menyampaikan pula apa yang dipesankan Yusuf kepadanya untuk disampaikan kepada sang raja bahwa agar sang raja mau mengadili perkara Yusuf dengan seadil-adilnya karena Yusuf sesungguhnya tidak bersalah.

Akhirnya sang raja memerintahkan kepada bawahannya untuk menyelidiki kasus yang menimpa Yusuf tersebut dengan seadil-adilnya. Perkara Yusufpun diselidiki dan dibuktikan bahwa ternyata Nabi Yusuf tidak bersalah dan akhirnya Yusuf dibebaskan dari dalam penjara.

Nabi Yusuf AS dibebaskan dari penjara

Setelah dibebaskan dari dalam penjara Nabi Yusuf malah di angkat menjadi Menteri Perekonomian kerajaan Mesir. Setelah sang raja mengetahui kebenaran dan kesucian Yusuf, ia makin tertarik dengan Yusuf terlebih ketika ia mengetahui bahwa Yusuf ternyata orang yang cerdas.

Nabi Yusuf kemudian mengepalai perbendaharaan kerajaan, ia langsung menjadi kepala gudang perbendaharaan negara agar dapat menanggulangi keserakahan para pejabat yang korup dan suka menindas rakyat kecil terutama ketika nanti terjadi musim paceklik akan tiba.

Musim paceklik tiba

Apa yang dijelaskan oleh yusuf mengenai arti mimpi sang raja tersebut ternyata benar terjadi, setelah tujuh tahun masa subur panen, akhirnya datanglah masa paceklik yang harus dihadapi selama tujuh tahun pula.

Tidak hanya negeri Mesir yang dilanda musim paceklik, daerah sekitarnya juga dilanda paceklik seperti daerah Palestina yang tiada lain merupakan tempat tinggal ayahnya yakni Nabi Ya'qub Alaihissalam dan saudara-saudarnya.

Negeri Palestina tidak mengetahui perihal akan adanya musim kemarau panjang yang menyebabkan terjadinya musim paceklik yang panjang ini, yang akhirnya penduduk negeri tersebut menjadi kelabakan dalam menghadapi terjadinya wabah kelaparan.

Saat itu Nabi Ya'qub mendengar bahwa di negeri Mesir banyak tersedia persediaan makanan dan boleh ditukar dengan barang seperti emas oleh masyarakat umum, lantas anak-anak nabi Ya'qub yang lain bermaksud untuk pergi ke Mesir untuk menukarkan barangnya dengan bahan pokok seperti gandum.

Pada saat kepergian anak -anak Nabi Ya'qub ke Mesir, Bunyamin salah satu putra Nabi Ya'qub tidak ikut serta bersama mereka ke Mesir.

Nabi Yusuf AS bertemu dengan saudara-saudaranya

Sewaktu mereka tiba di Mesir lalu menukar emasnya dengan gandum, mereka tidak mengetahui bahwa yang menjadi kepala gudang perbendaharaan negeri Mesir adalah Yusuf yang masih saudara mereka sendiri, namun Yusuf mengetahaui bahwa mereka adalah masih saudara-saudaranya.

Yusuf memperlakukan mereka dengan terhormat, dijamu dengan makanan yang lezat dan mereka juga di beri bekal selama perjalanan pulang. Ketika mereka bersiap pulang ke Palestina, Yusuf berkata pada mereka : Bawalah saudaramu yang se-ayah maksudnya (Bunyamin), jika tidak dibawa maka nanti kalian tidak diperbolehkan masuk ke Mesir lagi.

Setelah mendengar pesan itu mereka kaget, karena ternyata sang menteri perekonomian itu mengetahui bahwa mereka masih punya saudara lagi yakni Bunyamin. Ketika mereka tiba dirumah dan membuka isi karung gandum ternyata emas-emas mereka masih ada di dalam karung tersebut.

Kejadian itu mereka laporkan kepada ayahnya yakni Nabi Ya'qub, Nabi Ya'qub berkata : Sungguh aneh" sambil bergumam. Kemudian mereka mengatakan keinginan menteri ekonomi tersebut agar mereka mau membawa Bunyamin ke Mesir, Nabi Ya'qub langsung menolak.

Ada alasan kuat Nabi Ya'qub menolak permintaan itu sebab ia khawatir Bunyamin akan bernasib sama seperti Yusuf dahulu. Lalu mereka menambahkan Jika kami tidak boleh membawa Bunyamin maka kami tidak diperbolehkan membeli bahan makanan lagi dan tidak boleh memasuki negeri Mesir lagi.

Setelah persediaan bahan makanan menipis, maka tidak bisa tidak mereka harus kembali lagi ke Mesir. Akhirnya Nabi Ya'qub berkata : Bersumpahlah atas nama Tuhan, bahwa kalian harus melindungi Bunyamin dengan segenap jiwa raga kalian.

Mereka serentak mengatakan kesediaannya untuk melindungi Bunyamin dan bersumpah demi Allah akan membela dan membawa Bunyamin kembali. Lalu mereka kembali ke Mesir untuk kedua kalinya dalam rangka menukarkan emas mereka dengan bahan makanan gandum.

Ketika mereka tiba lagi di Mesir dengan membawa Bunyamin, saat itu Yusuf melihat dan ingin segera menemui Bunyamin karena ia merupakan saudara kandungnya. Akhirnya Yusuf mencari cara agar Bunyamin dapat tinggal di Istana.

Yusuf kemudian meletakan Piala raja yang terbuat dari emas ke dalam karung Bunyamin, untuk sementara waktu Yusuf membiarkan saudara-saudaranya berjalan ke luar kota. Lalu Yusuf memerintahkan prajurit untuk menyusul rombongan saudaranya itu.

Mereka terkejut heran karena kedatangan serombongan prajurit menyusul dan memintanya berhenti, smabil berkata : Raja kami kehilangan piala yang terbuat dari emas apakah kalian mengetahuinya? siapa yang menemukan piala itu akan diberi hadiah gandum sebesar tunggangan onta.

Saudara-saudara Yusuf berkata : Kami datang ke Mesir bukan untuk melakukan kegaduhan dan kami bukan termasuk orang-orang yang mencuri. Para prajurit berkata : Apa hukuman bagi yang melakukan pencurian ?

Saudara-saudara Yusuf berkata : Hukumannya adalah sebagai budak. kemudian para prajurit menggeledah tiap karung, dan ketika menggeledah karung milik Bunyamin mereka menemukan piala itu, dan tanpa kompromi lagi mereka membawa Bunyamin menghadap menteri perekonomian.

Saudara-saudara Yusuf yang lain diperbolehkan pulang, Yahudza tak ikut pulang ia merasa malu kepada ayahnya karena telah berjanji untuk melindungi Bunyamin dari segala marabahaya dan ternyata sekarang Bunyamin tak bisa pulang ke Palestina.

Yahudza bersumpah tidak akan pulang sebelum membawa kembali Bunyamin atau ayahnya sendiri yang memanggilnya pulang. Pada waktu itu Bunyamin sangat ketakutan saat di hadapkan dengan sang Menteri Ekonomi yang tiada lain adalah kakaknya sendiri.

Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena Yusuf segera memeluknya dan mengatakan siapa sebenarnya dirinya yang di anggap sebagai sang menteri Ekonomi tersebut. Pertemuan itu benar-benar mengharukan, Bunyamin lantas menangis dan menceritakan nasib ayahnya betapa menderitanya ayahnya sejak di tinggal Yusuf setiap hari ayahnya menangis sampai-sampai matanya menjadi putih dan tak bisa lagi melihat.

Ketika Saudara-saudara Yusuf tiba lagi di Palestina, lalu menceritakan apa yang telah terjadi di Mesir, maka Ya'qub menjadi sangat sedih yang bertambah-tambah karena sebelumnya sudah kehilangan Yusuf kini harus kehilangan lagi Bunyamin yang dijadikan budak oleh penguasa negeri Mesir.

Sepanjang waktu Nabi Ya'qub menghabiskan waktunya di Mihrab tempat ibadah dan hanya kepada Tuhanlah ia mengadukan permasalahan hidupnya. Lalu pada suatu ketika ia mendapatkan Ilham bahwasannya Yusuf putranya ternyata masih hidup.

Kemudian Nabi Ya'qub memerintahkan anak-anaknya untuk pergi ke Mesir, Carilah kabar mengenai Yusuf dan berusahalah membebaskan Bunyamin agar bisa dibawa pulang. Akhirnya anak-anaknya kembali ke Mesir karena tak sanggup melihat kesedihan ayahnya yang begitu terpukul.

Mereka langsung menghadap menteri ekonomi sambil meminta bantuan bahan pangan dan agar sang menteri ekonomi dapat membebaskan Bunyamin sebagai budak, dan menceritakan bahwa ayahnya sangat bersedih atas kehilangan Yusuf dan karena Bunyamin tak bisa pulang.

Mereka meminta agar sang menteri ekonomi membebaskan Bunyamin untuk meringankan beban penderitaan ayah mereka. Mendengar keluhan tersebut akhirnya Yusuf membuka diri siapa sebenanya dirinya, dan berkata : Masih ingatkah kalian kepada saudaramu Yusuf yang kalian lemparkan kedalam sumur tanpa belas kasih.

Kalian meninggalkannya tanpa belas kasih seorang diri bagai barang tak berguna, tidak kalian hiraukan ratapan tangisnya sedangkan kalian terus saja pulang tanpa merasa bersalah. Mendengar ucapan itu mereka terkejut, bagaimana sang menteri ekonomi tahu masalah tersebut.

Rahasia yang selama ini mereka tutupi dapat diketahui oleh sang menteri, lalu mereka saling pandang dan mengamati dengan perlahan wajah sang menteri dari mulai senyumannya, wajahnya, bentuk tubuhnya dari ujung rambut hingga ke kaki, akhirnya hampir berbarengan mereka berkata : Engkau adalah Yusuf.

Yusuf menjawab : Benar, akulah Yusuf dan inilah adikku Bunyamin. Allah dengan rahmatnya telah mengakhiri penderitaanku dari ujian berat yang telah ku alami, dan dengan rahmatnya pula kami dikaruniai rezeki berlimpah ruah serta kehidupan yang sejahtera.

Saudara-saudara Yusuf bergetar mendengar pengakuan itu, masih terbayang perbuatan mereka terhadap Yusuf dan mereka kuatir Yusuf akan membalas dendam. namun ternyata Yusuf bukanlah tipe orang pendendam, malahan mereka di maafkan.

Nabi Yusuf kemudian mengambil baju gamisnya dan di serahkan kepada saudara-saudaranya sambil berpesan : Usapkanlah baju ini kepada kedua mata ayah, Insya Allah beliau akan dapat melihat kembali, lalu ajaklah ayah dan ibu ke mesir secepatnya, aku tak sabar ingin segera bertemu.

Kemudian mereka kembali pulang ke Palestina dengan membawa baju gamis Yusuf, lalu baju Gamis Yusuf segera di usapkan kepada dua belah mata ayahnya (Nabi Ya'qub). Akhirnya atas izin Allah Nabi Ya'qub dapat melihat kembali.

Pertemuan Nabi Yusuf AS dengan kedua orang tuanya

Kemudian berangkatlah Nabi Ya'qub beserta keluarganya ke negeri Mesir, untuk memenuhi permintaan Yusuf. Setelah datang ke Mesir lalu Yusuf meletakkan ayahnya dan ibu tirinya ke atas singgasananya dan menjadi kenyataan apa yang telah di impikannya dahulu.

Doa Nabi Yusuf AS

Doa Nabi Yusuf As terdapat dalam Qs. Yusuf ayat 101, berbunyi :

Artinya : Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian tabir mimpi. (Ya Tuhan), Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam, dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. (Qs. Yusuf : 101)

Demikianlah kisah tentang kisah Nabi Yusuf AS menafsirkan mimpi raja bahwa ternyata dari kisah beliau ini telah mengajarkan untuk kita bahwa kesabaran dan ketaatan kepada Tuhan (Allah swt) dapat membawa seseorang kepada keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat.

Jika hari ini kita dikaruniakan uang banyak punya pekerjaan untuk menghasilkan uang, harus di ingat bahwa suatu hari nanti keadaan itu tidak akan tetap seperti itu, akan ada saatnya kita tidak punya uang karena kita sudah tidak bekerja lagi.

Kisah tentang Nabi Yusuf selengkapnya terdapat dalam Al Qur'an surat Yusuf juz ke-12. Allah Swt mengabadikan namanya dengan menjadikan namanya menjadi nama salah satu surat dari Al Quran.

Semoga ada hikmahnya buat generasi dimasa sekarang dan generasi dimasa yang akan datang.
Wallaahu A'lam

Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Yusuf AS Menafsirkan Mimpi Raja"