Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Adab-Adab Ketika Membaca Al-Quran


Sahabat beriman! Dalam ajaran Islam semua kehidupan umat Islam itu sudah di atur sedemikian rupa. Semua itu serasa telah membelenggu akan kehidupan manusia yang selalu menginginkan kebebasan. Bebas dalam melakukan apa saja yang di inginkannya menurut hawa nafsunya. Namun justru, semua aturan itu Allah swt turunkan adalah untuk kebaikan diri manusia itu sendiri, sebagai pembeda antara makhluk yang di beri akal pikiran dan yang tidak berakal.

Kitab suci al-Qur'an adalah kitab milik umat Islam yang harus dibaca dikaji dan dipelajari, bahkan mempelajarinya merupakan suatu kewajiban, dalam rangka mengetahui arti dan maksudnya. Namun dalam praktiknya ternyata umat Islam juga harus memperhatikan tentang adab-adab ketika membaca al Qur'an. 

Berikut Adab-adab ketika membaca Al-Quran

1. Niat yang ikhlas 

Dalam membaca Al-Qur'an setiap umat muslim hendaknya mengikhlaskan niat hanya untuk Allah swt semata, karena membaca Al-Qur’an adalah termasuk salah satu kegiatan ibadah. 

Sebagaimana sabda Rasulullah sebagai berikut :
Artinya: "Sesungguhnya seluruh amalan itu tergantung pada niatnya. "(H.R. Bukhari-Muslim)

2. Khusyuk, tenang, dan sopan

Dalam membaca Al-Quran hendaknya seorang muslim menghadirkan hati yang (konsentrasi) ketika membaca, khusyuk, tenang, dan sopan, berusaha terpengaruh (terkesan) dengan yang sedang dibaca, dengan memahami (menghayati) atau memikirkan, mentafakuri atau mentadaburi isi ayat Al Quran, sebagaimana tujuan utama dalam tilawah. 

Sebagaimana firman Allah swt berikut ini :

اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ ۗ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللّٰهِ لَوَجَدُوْا فِيْهِ اخْتِلَافًا كَثِيْرًا

Artinya: "Tidakkah mereka menadaburi Al-Qur’an? Seandainya (Al-Qur’an) itu tidak datang dari sisi Allah, tentulah mereka menemukan banyak pertentangan di dalamnya. (Q.S. An-Nisa', ayat: 82)

اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَالُهَا

Artinya : "Tidakkah mereka merenungkan Al-Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci? (Q.s Muhammad, ayat : 24)

3. Di tempat yang suci 


Membaca atau tilawah Al-Qur'an hendaklah di tempat yang suci jauh dari najis terutama di masjid, sebagai upaya dalam memakmurkan Masjid. Dilarang membaca di kamar mandi, buang hajat atau tempat-tempat yang tidak pantas untuk membaca Al-Qur'an yang suci. 

4. Membaca do'a Isti'azah

Ketika hendak membaca Al-Qur'an hendaknya seorang muslim membaca doa isti'adzah atau doa perlindungan, yaitu : (berlindung kepada Allah Swt. dari godaan setan). 

Sebagaimana firman Allah swt berikut ini :

فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

Artinya: "Apabila kamu membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (Q. S. An-Nahl : 98)

5. Membaguskan suara bacaan al-Quran


Dalam membaca Al Quran seorang muslim jika mempunyai suara yang bagus, hendaknya membaguskan suara namun tidak ghuluw atau berlebihan (melewati batas), riya' (agar dilihat orang), sum’ah (agar didengar orang) atau ujub (mengagumi diri sendiri). 

Sebagaimana dalam Hadits Nabi, berikut ini :

Artinya: "Perindahlah bacaan Al-Quran dengan suara kalian. "(H.R. Ahmad, Ibnu Majah, Nasa'i, dan Hakim mensahihkan)

Tetapi yang harus diperhatikan pula, dilarang mengeraskan suara bacaan Al-Quran di masjid yang di dalamnya terdapat kaum muslimin yang sedang melaksanakan ibadah shalat, hal ini dijelaskan Imam Malik dalam kitabnya Al-Muwatha'.

6. Membaca al Quran dengan pelan

Jika khawatir terjadinya riya' (agar dilihat orang), sum'ah (agar didengar orang) atau mengganggu ketenangan dalam masjid, maka seorang muslim hendaknya membaca Al- Qur'an dengan suara sirri atau pelan.

7. Membaca al Quran dengan tartil 

Jika sedang membaca Al-Quran, hendaknya dibaca dengan bacaan yang tartil, artinya semua tanda baca dan makhraj hurufnya itu di pakai. Sebagaimana dalam firman Allah swt berikut ini :

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

Artinya:"Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan." (Q.S.Al Muzzammil : 4)

Sahabat Ali bin Abi Thalib menjelaskan makna tartil dalam ayat tersebut adalah mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinya (Syarh Mandhumah Al-Jazariyah halaman 13).

Maka diharuskan bersabar dalam membaca Al-Qur'an, jangan terburu-buru ingin cepat selesai (khatam) atau terburu nafsu ingin segera menguasai (memahami) Al Qur'an sehingga lalai dalam memperhatikan kaidah-kaidah dalam tilawah membaca Al Quran.

Demikian pembahasan mengenai adab-adab ketika membaca Al Quran, yang harus di perhatikan. Semoga ada manfaatnya.

Posting Komentar untuk "Adab-Adab Ketika Membaca Al-Quran"