Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Keteladanan Nabi Sulaiman AS


Nabi Sulaiman merupakan seorang putra dari seorang raja sekaligus seorang Nabi pula yang bernama Dawud, ia lahir di tengah-tengah keluarga yang Allah berkahi didalam segala kebutuhan kehidupannya. Meskipun ia lahir dalam kehidupan Istana namun ia selalu bersyukur kepada Allah bahwa apa yang dimilikinya hanyalah titipan semata yang sewaktu-waktu bisa hilang di ambil kembali.
Nabi Sulaiman bin Dawud adalah satu-satunya Nabi sekaligus raja yang memperoleh keistimewaan dari Allah Swt, sehingga bisa memahami bahasa binatang. Dia bisa bicara dengan burung Hud Hud dan juga boleh memahami bahasa semut. Dalam Al-Quran Surah An Naml ayat 18-26 adalah contoh dari sebahagian ayat yang menceritakan akan keistimewaan Nabi yang sangat kaya raya ini. 

Berikut Kisah Nabi Sulaiman terdapat dalam Qs. An-Naml ayat 18-26.

18 - Artinya : Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"; 

19 - Artinya : Maka Dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) Perkataan semut itu. dan Dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". 

20 - Artinya : dan Dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat hudhud (1093), Apakah Dia Termasuk yang tidak hadir. 

21 - Artinya : sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar Dia datang kepadaku dengan alasan yang terang". 

22 - Artinya : Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba (1094) suatu berita penting yang diyakini. 

23 - Artinya : Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita (1095) yang memerintah mereka, dan Dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. 

24 - Artinya : Aku mendapati Dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, 

25 - Artinya : Agar mereka tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi (1096) dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. 

26 - Artinya : Allah, tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia, Tuhan yang mempunyai 'Arsy yang besar". 

(1093) Hud-hud: sejenis burung pelatuk. 

(1094) Saba nama kerajaan di zaman dahulu, ibu kotanya Ma'rib yang letaknya dekat kota San'a ibu kota Yaman sekarang. 

(1095) Yaitu ratu Balqis yang memerintah kerajaan Sabaiyah di zaman Nabi Sulaiman As.

(1096) Umpamanya: menurunkan hujan dari langit,menumbuhkan tanam-tanaman, mengeluarkan logam dari bumi dan sebagainya. 

Nabi Sulaiman As. adalah Nabi yang dipilih Allah untuk menjadi kekasihnya. Di antara karunia besarnya adalah: 
  1. Mengetahui bahasa semua binatang.
  2. Nabi yang paling kaya di antara manusia sepanjang sejarah peradaban.
  3. Mempunyai pasukan yang paling kuat dalam sejarah manusia, yaitu pasukan manusia dan para jin yang bekerja menuruti perintahnya.
  4. Dapat mengendarai angin sesuai perintahnya. Kemampuan mengendarai angin ini merupakan kendaraan yang paling cepat di antara kendaraan manapun. 
Walaupun kekuasaan nabi Sulaiman As sangat agung dan besar seakan tidak ada batasnya, hal ini membuat Nabi Sulaiman As. merasa rendah hati di hadapan makhluk-Nya yang lain, di antaranya adalah:

1. Rasa Malu Pada Allah SWT

Nabi Sulaiman melihat karunia Allah terlalu besar, tetapi ibadahnya ia merasa masih kurang, beliau malu memandang ke langit karena malu kepada Allah SWT. 

2. Mau Berdialog Dengan Rakyat Kecil

Nabi Sulaiman As. senang berkomunikasi dengan rakyatnya, walaupun rakyatnya (hanya) beberapa ekor semut. Ketika pasukan jin, manusia dan burung-burung sampai di lembah semut berkatalah seekor semut bernama Jarsan, ia berkata: Wahai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadarinya.

Mendengar hal itu, nabi Sulaiman bertanya: mengapa engkau berkata seperti itu? Maka Jarsan berkata: mohon maaf wahai Nabi, saya akan memerintah yang lain. Maka Jarsan berkata pada warga semut: Wahai para semut, marilah kita minggir berbaris rapi untuk menyaksikan iring-iringan pasukan nabi Sulaiman. Dari sinilah nabi Sulaiman tersenyum dan berdoa pada Allah supaya diberi karunia pandai bersyukur atas nikmat Allah SWT. Bisa dilihat dalam surat AnNaml: 18-26. 

3. Nabi Sulaiman Senang Bekerja 

Sebagai wujud syukur: nabi Sulaiman termasuk sebagian nabi yang paling pandai bersyukur seperti diungkap dalam al Qur’an. Suatu ketika beliau bertanya pada Allah: Ya Allah tunjukkan padaku seseorang yang bisa membuatku pandai bersyukur?, lalu Allah memerintahnya melihat dua orang yang bekerja keras. Yang seorang bekerja keras bertujuan sekedar untuk mengganjal perut dari kelaparan. 

Sedangkan yang satu lagi ia bekerja bertujuan untuk bersyukur dan tidak termasuk orang yang dikatakan penganggur. Lalu Nabi Sulaiman berdoa pada Allah supaya diajari pekerjaan yang membuatnya bersyukur, lalu Allah mengajarinya ilmu menyepuh besi dengan emas. Sehingga beliaulah manusia pertama yang menyepuh besi dengan emas. 

4. Kehebatan Kekhusyu’an Shalat Nabi Sulaiman

Saking khusunya dalam melaksanakan ibadah dalam shalatnya, sampai-sampai nabi Sulaiman dikatakan meninggal dalam posisi sedang berdiri shalat. 

Allah berfirman dalam QS. As Saba’: 14: 

“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan (jadi pelayan yang bekerja keras untuk Nabi Sulaiman). (QS. AsSaba: 14)

Beberapa tafsir menyebutkan bahwa meninggalnya nabi Sulaiman adalah ketika beliau sedang berdiri melaksanakan shalat. Dalam keadaan berdiri, ruhnya diambil oleh Allah SWT, dan beliau sedang berdiri memegang sambil bersandar pada tongkatnya. 

Ia berdiri dalam posisi meninggal selama satu tahun, dan pasukannya yang juga terdiri dari jin-jin dan setan tidaklah mengetahui kalau nabi Sulaiman telah meninggal bahkan sudah selama satu rahun. Sehingga tongkat yang dipakai bersandar itu rapuh dimakan rayap, saat itulah nabi Sulaiman tersungkur jatuh, dan saat itulah para jin sadar bahwa nabi Sulaiman telah meninggal. 

5. Nabi yang Memiliki Kecerdasan Tinggi 

Pada suatu hari ada peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya, yaitu terjadi pada salah satu sidang peradilan yang ia turut menghadirinya. Dalam persidangan itu, ada dua orang datang mengadu meminta Nabi Daud mengadili perkara sengketa mereka, yaitu' kebun tanaman salah seorang dari kedua lelaki itu telah dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya di waktu malam yang mengakibatkan rusak perkarangan yang sudah dirawatnya begitu lama sehingga mendekati masa panen. 

Kawan yang diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan kawannya dan bahwa memang hewan ternaknyalah yangg merusak kebun dan perkarangan kawannya itu. Dalam perkara sengketa tersebut, Daud memutuskan bahwa sebagai ganti rugi yang diderita oleh pemilik kebun akibat pengrusakan kambing-kambing peliharaan kawannya, maka pemilik kambing-kambing itu harus menyerahkan binatang peliharaannya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi yang disebabkan oleh kelalainnya menjaga binatang ternak. 

Akan tetapi, Sulaiman yang mendengar keputusan ayahnya merasa kurang tepat, ia berkata kepada si ayah: "Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan sebaiknya demikian, kepada pemilik pekarangan yang telah binasa tanamannya diserahkanlah hewan ternak kawannya untuk dipelihara, diambil hasilnya, dan dimanfaatkan bagi keperluannya. 

Sedangkan pekarangan yang telah binasa itu diserahkan kepada tetangganya untuk dipugar dan dirawat sampai kembali ke keadaan semula, kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian setiap pihak tidak ada yang mendapat keuntungan atau kerugian lebih daripada yang sepatutnya." 

Keputusan yang diusulkan oleh Sulaiman itu diterima baik oleh kedua orang yang menggugat dan digugat dan disambut oleh orang yang menghadiri sidang dengan rasa kagum terhadap kecerdasan dan kepandaian Sulaiman yang walaupun masih muda usianya telah menunjukkan kematangan berpikir dan keberanian melahirkan pendapat walaupun tidak sesuai dengan pendapat ayahnya. 

Kejadian ini ini merupakan permulaan dari sejarah hidup Nabi Sulaiman As. yang penuh dengan mukjizat kenabian dan karunia Allah yang dilimpahkan kepadanya dan kepada ayahnya Nabi Daud. 

6. Nabi yang Memiliki Sifat Rendah Hati 

Banyaknya nikmat yang dikaruniakan kepada Nabi Sulaiman a.s. membuatnya semakin bersyukur kepada Sang Pencipta langit dan bumi, Allah Swt.. Syukur nabi Sulaiman saat di puncak kesuksesan di tuangkan ke dalam sebuah doa Nabi Sulaiman. Jika Anda sudah dikaruniai rezeki oleh Allah, jangan lupa untuk mensyukurinya. Seperti Nabi Sulaiman yang sangat mensyukuri karunia Allah kepadanya. 

Rezeki, ketenaran, dan kesuksesan adalah karunia dari Allah untuk menguji kita apakah kita bersyukur kepada Allah atau malah mengingkarinya. Sungguh tidak tepat ketika ada orang sukses mengatakan "Kesuksesan ini adalah hasil kerja kerasku". Orang seperti ini tidak akan kekal kesuksesannya karena tidak bersyukur. Sebaiknya kita mengatakan "Kesuksesan ini adalah dari Allah agar aku mensyukurinya". 

7. Nabi yang memiliki Rasa Kasih Sayang Terhadap Sesama 

Allah Swt. memberikan salah satu mu’jizat kepada Nabi Sulaiman berupa mengerti bahasa binatang. Suatu hari rombongan besar Nabi Sulaiman hendak menuju lembah Asgalan, dan rombongan itu terdiri atas Nabi Sulaiman dan umatnya, malaikat, jin serta binatang-binatang. 

Di tengah perjalanan, beliau menyuruh rombongannya berhenti. "Berhentilah sejenak, kita beri waktu kepada makhluk Allah untuk menyelamatkan diri," ucap Nabi Sulaiman. "Wahai Nabiyullah, mengapa kita tiba-tiba berhenti di tengah jalan," tanya salah satu rombongan. "Di depan ada lembah semut yang. di dalamnya terdapat jutaan semut, mereka akan kusuruh untuk berlindung agar tidak terinjak oleh rombongan kita," jawab Nabi Sulaiman. 

Dari jarak yang cukup jauh itu, Nabi Sulaiman tampaknya mendengar dialog Raja Semut yang menyuruh para semut untuk berlindung. Sungguh mukjizat yang sangat hebat, seseorang bisa mendengar pembicaraan hewan dari jarak yang jauh lagi, dialah Nabiyullah Sulaiman, Raja segala raja yang pernah hidup di dunia ini, dan tak pernah ada seorang raja pun di dunia ini sehebat beliau. 

Ketika Sulaiman mendengarkan pembicaraan semut, beliau tersenyum. Apa yang dibayangkan oleh semut kecil itu? Meskipun Sulaiman mendapatkan kekuasaan dan memiliki tentara yang besar, namun beliau menunjukkan kasih sayang terhadap semut. Beliau mendengar bisikannya dan melihat semut yang di depannya. 

Oleh karena itu, tak mungkin baginya untuk menginjaknya. Sulaiman bersyukur kepada Allah Swt. yang telah memberiinya nikmat ini, yaitu nikmat rahmat dan nikmat kasih sayang. Kisah ini merupakan cuplikan dari ayat AI-Qur'an surah An-Naml ayat 18 yang artinya, "Hingga apabila mereka sampai di Lembah Semut berkatalah seekor semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman As. dan tentaranya, sedangkan rnereka tidak menyadari." 

8. Nabi yang Suka Musyawarah

Keteladan ini dapat kita lihat ketika Nabi Sulaiman As bermusyawarah dengan para pembesar kerajaan yang bertujuan hendak memindahkan singgasana Ratu Bilqis ke hariapan Nabi Sulaiman a.s. 

Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri". Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu denganmembawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya". 

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab yang bernama Ashif bin Barkiya: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". 

Maka tatkala Sulaiman melihati singgasana tersebut terletak di hariapannya, ia pun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". 

Dia berkata: "Ubahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihati apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenali(nya)". 

Dan ketika Ratu Bilqis datang, ditanyakanlah kepadanya: "Serupa inikah singgasanamu?". Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri".

Demikianlah bahasan tentang kisah keteladanan nabi Sulaiman AS, semoga ada hikmah dan pelajaran untuk kita semua.

Wallaahu a'lam

Posting Komentar untuk "Kisah Keteladanan Nabi Sulaiman AS"