Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Yahya AS dan Raja Herodes


Nabi Yahya merupakan sorang nabi yang ditunggu-tunggu kelahirannya oleh sang ayah. Ayahnya juga  merupakan seorang nabi yang mulia bernama Zakariya. Nabi Zakariya sudah lama menginginkan seorang putra dari rahim istrinya namun hal itu tak kunjung tiba, namun ia bersama istrinya tidak putus asa terus-menerus berharap meminta dan memohon kepada Allah Swt agar dikarunia seorang putra.

Bukan tanpa alasan, Nabi Zakariya menginginkan seorang putra. Disebabkan ia merasa khawatir tidak akan ada penerus untuk melanjutkan kegiatan dakwahnya untuk mengingatkan manusia agar kembali kepada jalan yang benar untuk menyembah Allah Swt karena disaat itu usia Zakariya dan istrinya sudah udzur (tua).

Nabi dan Zakariya beserta istrinya tinggal di sekitar Masjidil Aqsha dan sekaligus sebagai yang mengurusi masjid tersebut, yang dikemudian hari tinggal bersamanya yaitu Siti Maryam dan nabi Isa dan ditambah dengan Yahya As putranya sendiri. mereka sama-sama tinggal dan berkumpul di Masjidil Aqsha Palestina. Berikut adalah kisah nabi Yahya As dan raja Herodes selengkapnya.

Berikut adalah pembahasan tentang kisah Nabi Yahya As dan raja Herodes selengkapnya.

Nabi Yahya merupakasan seorang anak yang dinanti-nantikan kelahirannya oleh ayahnya yakni Nabi Zakariya As, ia sudah lama sekali menginginkan seorang keturunan untuk melanjutkan misinya yakni menyampaikan kembali ajaran tauhid yang dibebankan kepada beliau, keinginanannya tersebut ternyata Allah kabulkan berkat do'a-do'anya yang terus menerus tiada putus asa.

Doa Nabi Zakariya terdapat dalam Qs. Maryam ayat 3-6, berbunyi :

إِذۡ نَادَىٰ رَبَّهُۥ نِدَآءً خَفِيّٗا ٣ قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ ٱلۡعَظۡمُ مِنِّي وَٱشۡتَعَلَ ٱلرَّأۡسُ شَيۡبٗا وَلَمۡ أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيّٗا ٤ وَإِنِّي خِفۡتُ ٱلۡمَوَٰلِيَ مِن وَرَآءِي وَكَانَتِ ٱمۡرَأَتِي عَاقِرٗا فَهَبۡ لِي مِن لَّدُنكَ وَلِيّٗا ٥ يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنۡ ءَالِ يَعۡقُوبَۖ وَٱجۡعَلۡهُ رَبِّ رَضِيّٗا ٦

Artinya : Yaitu tatkala ia berdo'a kepadaTuhan-Nya dengan suara yang lembut. (3) ia berkata : Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo'a kepada Engkau, ya Tuhanku (4), Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera (5), Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub, dan jadikanlah ia. ya Tuhanku, seorang yang diridhai (6). (Qs. Maryam ayat : 3-6)

Tanpa disadari, maka Allah Swt mengabulkan do'a nabi Zakariya. Istri nabi Zakariya yang sudah berusia lanjut akhirnya bisa hamil. istrinyapun merasa heran, namun karena ini sudah menjadi ketentuan dari Allah Swt segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin terjadi.

Dibawah ini adalah percakapan tanya jawab antara Nabi Zakariya dengan Allah Swt, yang di abadikan dalam dan di jelaskan pula dalam Qs. Maryam ayat 7-11, berbunyi :
Artinya : Hai, Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya. yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia (7). 
Artinya : Zakariya berkata : Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua (8).
Artinya : Tuhan berfirman: Demikianlah. Tuhan berfirman : Hal itu adalah mudah bagi-Ku dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali (9)
Artinya : Zakariya berkata : Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda, Tuhan berfirman : Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat (10)
Artinya : Maka ia keluar dari Mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka, hendaklah kamu tasbih di waktu pagi dan petang (11). Qs. Maryam : 7-11
Yahya Diangkat Sebagai Nabi

Setelah Yahya mencapai usia anak-anak maka Allah Swt mengangkatnya sebagai nabi dan sifat-sifat keutamaannya. Kisah ini juga dituangkan dalam al Quran dalam ayat selanjutnya yaitu Qs. Maryam ayat 12-15, yang berbunyi :
Artinya : Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sugguh-sungguh, dan akan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih anak-anak (12)
Artinya : dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa (13)
Artinya : dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka (14)
Artinya : Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali (15). Qs. Maryam ayat : 12-15
Nabi Yahya Menentang Keinginan Raja Herodes Menikahi Putri Tirinya

Pada suatu hari Yahya mendengar bahwa raja herodes yang menguasai palestina hendak mengawini anak tirinya yang bernama Hirodia. Dalam syariat atau undang-undang kitab taurat dan zabur mengawini anak tirinya itu tak boleh, haram. Namun raja Herodes yang sudah tergila-gila pada anak tirinya yang cantik jelita itu tidak peduli. 

Ia tetap bersikeras ingin mengawininya. Hirodia sendiri merasa kesenangan bila di peristri seorang raja. Ia seorang gadis yang haus kekuasaan dan harta benda. Tak seorangpun berani menentang kehendak sang raja itu. Namun Yahya sang pembaptis segera tampil menghadap raja dan menyatakan keberatan. Bahwa perkawinan raja itu melanggar aturan agama dana mat dikutuk tuhan.

Seluruh istanapun gempar. Mereka setuju atas pendapat Nabi Yahya yang berasal dari kitab suci. Raja menjadi malu dan murka ia dan herodia berusaha mencari jalan untuk membungkam mulut Nabi Yahya atau kalau perlu membunuhnya sekalian. Pada suatu hari Hirodia, datang menemui nabi Yahya di rumahnya. Hirodia berdandan sangat cantik. 

Ia mencoba merayu nabi Yahya agar melakukan perbuatan asusila. Ia mengajak Yahya untuk melakukan perbuatan terlarang. Siapa tahu sesudah melakukan perbuatan itu Yahya akan jadi penurut dan tidak lagi menentang rencana perkawinannya dengan raja Herodes. Namun Hirodia kecewa, walau ia telah merayu Yahya dengan berbagai cara. 

Nabi Yahya tidak tergoda bahkan merasa jijik sekali melihat Hirodia yang sudah tidak punya rasa malu itu. Ia mengusir Hirodia, dengan suaranya yang keras, seolah menggelegar di telinga Hirodia. Hirodia merasa terhina sekali dan karenanya ia merasa dendam dan sangat benci kepada Yahya. Hirodia langsung mengahadap raja Herodes dan berkata bahwa Yahya telah menghinanya. 

Sesungguhnya Yahya tidak setuju atas perkawinannya dengan sang raja adalah karena Yahya berpamrih ingin mengawini Hirodia sendiri. Tadi Yahya telah berusaha memaksanya melakukan perbuatan a-susila. Tentu hasutan Hirodia yang tajam itu membakar kemarahan raja herodus, ia segera memerintahkan bala tentaranya untuk memenggal kepala Nabi Yahya. 

Para tentara itu sebenarnya sangat keberatan, namun mereka di ancam dengan hukuman berat. Maka akhirnya dengan segala cara mereka dapat menemukan yahya. Nabi yang shalih dan tegas pendiriannya itu dibawa kepenjara dan di penggal lehernya. Innalillaahi waiinnailaihi raajiuun.

Sesudah Yahya sang pembaptis tiada, perhatian orang-orang beriman beralih kepada nabi Zakariya yang sudah tua. Mereka meminta pendapat nabi Zakaria, nabi Zakariya tetap berpegang teguh kepada ajaran Allah yang tersebut dalam kitab taurat. Perkawinan antara ayah dan anak tiri tidak boleh alias haram. Herodes marah, ia memerintahkan prajuritnya untuk menangkap nabi Zakariya. 

Namun rakyat melindungi Zakaria yang sudah lanjut usia tersebut. Pada suatu hari Zakaria bersembunyi di sebuah hutan, mendadak hutan itu dikepung oleh bala tentara Herodes yang dibantu tentara Romawi. Nabi Zakariya melihat sebuah pohon besar yang tengahnya membelah masuklah Zakariya ke dalam pohon itu. 

Mendadak pohon itu mengatup lagi. Dengan demikian tentara Herodes tidak menemukan Zakariya. Tetapi iblis menyerupakan diri sebagai manusia dan memberitahukan tempat persembunyian nabi Zakariya di dalam pohon. Para prajurit sebenarnya kurang percaya, namun pohon itu di gergajinya pula. Mendadak dari pohon itu keluar darah. 

Dengan demikian mereka mengira telah membunuh Zakariya. Benarkah demikian. Hanya Allah Yang Maha Tahu apa sebenarnya yang telah menimpa nasib diri nabi Zakariya tersebut. Semoga kisah nabi Yahya AS dan raja Herodes ini dapat memberikan pelajaran bagi kita semua. Semoga bermanfaat.
Wallaahu Alam.

Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Yahya AS dan Raja Herodes"