Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Wali Songo dalam Dakwah Islam di Indonesia


a. Pendidikan dan Pengembangan Keilmuan 

Syekh Maulana Malik Ibrahim atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gresik mendirikan Pesantren di desa Gapura, Gresik, guna mendidik kader-kader pemimpin muslim yang andal. Sunan Ampel mendirikan Pesantren Ampel Denta. Di antara murid-muridnya adalah Raden Paku, Raden Fatah, Raden Makdum Ibrahim, Syarifuddin, serta Maulana Ishaq. 

Jejak dakwah Sunan Ampel bukan hanya di Surabaya dan ibu kota Majapahit, tetapi juga meluas sampai ke daerah Sukadana, Kalimantan. Dakwah awal Sunan Bonang dilakukan di Kediri yang menjadi pusat ajaran Bhairawa-Thantra dengan mendirikan masjid di daerah Singkal. 

Sunan Bonang terkenal sebagai tokoh yang piawai dalam berdakwah dan menguasai berbagai disiplin ilmu, mulai dari fiqh, ushul fiqh, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan berbagai ilmu kesaktian. 

b. Seni-Budaya 

Seni dan budaya tertentu disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Hal ini melalui proses asimilasi yang panjang sehingga melahirkan corak kesenian dan kebudayaan yang khas. Seni-budaya merupakan sarana komunikasi dan transformasi informasi kepada masyarakat sebagai sarana dakwah yang terbukti efektif. Sunan Bonang dianggap sebagai pencipta gending pertama. 

Ia berdakwah qdi daerah Tuban dengan menggunakan media wayang dan gamelan sesuai dengan kegemaran orang Jawa. Adapun Sunan Giri adalah pencipta permainan anak bernuansa religius, seperti jelungan, gending, jor gula, cublak-cublak suweng, serta lir-ilir. Sunan Drajat adalah pencipta tembang Jawa, yaitu Pangkur. Sementara itu, Sunan Kudus adalah pencipta gending Maskumambang dan Mijil. 

Kemudian, Sunan Muria sangat piawai menciptakan berbagai tembang cilik jenis Sinom dan Kinanthi yang berisi nasihat dan ajaran ketuhanan. Ia juga pandai menjadi dalang sebagaimana ayahnya (Sunan Kalijaga). Sunan Kalijaga dianggap sangat berjasa dalam mengembangkan seni wayang purwa atau wayang kulit serta gamelan yang dimanfaatkan sebagai media dakwah Islam. Di samping itu, beliau juga mengembangkan seni suara, ukir, busana, pahat dan kesusastraan. 

c. Sosial Kemasyarakatan 

Salah satu usaha dakwah dalam bidang sosial kemasyarakatan dilakukan Raden Rahmat atau Sunan Ampel yaitu membentuk jaringan kekerabatan melalui perkawinan para penyebar Islam dengan putri penguasa bawahan Majapahit. 

Dengan cara tersebut, ikatan kekerabatan di antara umat Islam semakin kuat, termasuk dirinya sendiri yang menikahi putri Arya Teja, Bupati Tuban. Ia juga membuat peraturan yang memuat nilai-nilai ajaran Islam untuk masyarakat, contohnya mo limo atau lima larangan (moh madon, moh ngombe, moh madat, moh main, moh maling). 

Adapun kelima larangan yang dimaksud meliputi dilarang berzina, minum minuman keras, mengisap candu, berjudi, serta mencuri. Sunan Drajat adalah sosok yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat .golongan ekonomi lemah, yaitu fakir dan miskin. Beliau senantiasa mengutamakan kesejahteraan umat, memiliki empati, etos kerja tinggi, serta kedermawanan. 

Sunan Drajat berusaha gigih untuk menciptakan kemakmuran dengan cara menjalin solidaritas sosial dan kerja bakti. Sunan Kudus dalam dakwahnya mengajarkan mengenai alat-alat kebutuhan rumah tangga, pertukangan, kerajinan emas, pandai besi, serta pembuatan pusaka. Beliau terkenal tegas dalam ilmu agama, tetapi tetap ramah dan toleran. 

d. Berbangsa dan Bernegara 

Sunan Ampel termasuk perancang Kerajaan Islam Demak Bintoro yang beribu kota di Demak. Beliau sendiri berkedudukan sebagai bupati penguasa Surabaya menggantikan Arya Lembu Sura. Sunan Kalijaga mempunyai kedudukan yang tinggi di kerajaan Demak sebagai guru sekaligus penasihat utama Sultan. 

Beliau ahli dalam ilmu administrasi negara dan piawai dalam berstrategi. Syair lagu “Gundul-Gundul Pacul” merupakan wujud kritiknya terhadap kebijakan raja. Liriknya sederhana, tetapi sarat makna. Strategi dakwah yang dijalankan Sunan Gunung Jati adalah memperkuat kedaulatan politik. Beliau juga berusaha mempererat hubungan dengan tokoh- tokoh berpengaruh.

Sekarang kita telah mengetahui tentang peran wali songo dalam dakwah Islam di Indonesia. Semoga dapat menjadi ibrah buat kita semua.

Posting Komentar untuk "Peran Wali Songo dalam Dakwah Islam di Indonesia"