Isi Kandungan Surat Al-A'la Ayat 14-19
Kitab al Qur'an merupakan kitab terakhir yang diturunkan Allah SWT untuk umat Islam, di dalamnya terdapat ha-hal penting untuk diketahui umat Islam diantaranya tentang perintah dan larangan, peringatan dan kabar gembira. Kabar gembira yang dimaksud adalah bagi mereka yang berusaha mensucikan dirinya dari dosa dan lebih mementingkan tentang kehidupan di akhirat.
Orang-orang yang senantiasa ingat kepada Tuhan-Nya (Allah SWT), melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya dan suka beramal soleh, maka bagi mereka itu akan ada balasan yang besar di kahirat kelak berupa kenikmatan-kenikmatan dan hidup kekal di dalam Surga.
Berikut adalah isi kandungan surat Al-A'la ayat 14-19
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى ࣖ
Artinya: “Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman),dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat. Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Qs. Al-A'la ayat 14-19)Penjelasan Ayat
Dalam Qs. al-A’la (87): 14-15 Allah Swt. menjelaskan bahwa orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang beriman, dengan keimanannya mereka menyucikan diri. Mereka selalu ingat kepada Allah dengan tunduk melakukan shalat.
Orang-orang yang beriman akan menyikapi dunia adalah ujian atas keimanannya. Maka mereka akan senantiasa beramal saleh untuk menuju kehidupan akahirat.
Dalam Qs. al-A’la (87): 14-15 Allah Swt. menjelaskan bahwa orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang beriman, dengan keimanannya mereka menyucikan diri. Mereka selalu ingat kepada Allah dengan tunduk melakukan shalat.
Orang-orang yang beriman akan menyikapi dunia adalah ujian atas keimanannya. Maka mereka akan senantiasa beramal saleh untuk menuju kehidupan akahirat.
Dalam Qs. al-Kahfi (18):7 Allah menjelaskan bahwa “Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.”
Maka tampaklah kehidupan orang-orang yang teruji selalu ruku’ dan sujud dalam segala aspek kehidupannya di hadapan Allah Swt. Jiwa, raga, dan hartanya ia peruntukkan untuk menuju kehidupan akhirat.
Dalam Qs. al-A’la (87) ayat 16-17, Allah Swt. menjelaskan bahwa orang-orang kafir lebih mementingkan duni daripada kepentingan akhirat, padahal semestinya mereka memilih kesenangan akhirat sebagaimana perintah Allah Swt.
Kesenangan akhirat adalah kekal dan abadi sedangkan kesenangan dunia hanyalah sementara. Sebagai orang yang beriman hendaknya senantiasa menjauhi gaya hidup yang cenderung materialistik, hedonnis, dan konsumerisme.
Karena perilaku yang demikian bukan hanya rugi di dunia tetapi juga kelak di akhirat. Dan Allah sudah menegaskan bagi orang-orang yang yang bergaya hedon dan konsumtif adalah tempatnya di neraka.
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan kehidupan dunia itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.” Qs. Yunus (10):7-8.
Dalam Qs. Al-A’la (87) ayat 18 -19 Allah menjelaskan bahwa kehidupan orang-orang yang beriman dan orang-orang kafir sudah Allah jelaskan pula dalam kitab-kitab terdahulu yaitu dalam suhufnya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Maka tampaklah kehidupan orang-orang yang teruji selalu ruku’ dan sujud dalam segala aspek kehidupannya di hadapan Allah Swt. Jiwa, raga, dan hartanya ia peruntukkan untuk menuju kehidupan akhirat.
Dalam Qs. al-A’la (87) ayat 16-17, Allah Swt. menjelaskan bahwa orang-orang kafir lebih mementingkan duni daripada kepentingan akhirat, padahal semestinya mereka memilih kesenangan akhirat sebagaimana perintah Allah Swt.
Kesenangan akhirat adalah kekal dan abadi sedangkan kesenangan dunia hanyalah sementara. Sebagai orang yang beriman hendaknya senantiasa menjauhi gaya hidup yang cenderung materialistik, hedonnis, dan konsumerisme.
Karena perilaku yang demikian bukan hanya rugi di dunia tetapi juga kelak di akhirat. Dan Allah sudah menegaskan bagi orang-orang yang yang bergaya hedon dan konsumtif adalah tempatnya di neraka.
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan kehidupan dunia itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.” Qs. Yunus (10):7-8.
Dalam Qs. Al-A’la (87) ayat 18 -19 Allah menjelaskan bahwa kehidupan orang-orang yang beriman dan orang-orang kafir sudah Allah jelaskan pula dalam kitab-kitab terdahulu yaitu dalam suhufnya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Posting Komentar untuk "Isi Kandungan Surat Al-A'la Ayat 14-19"