Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Palestina dan Israel


Kajian sejarah tentang Palestina dan Israel merupakan kisah panjang dalam catatan sepanjang sejarah umat manusia khususnya umat Islam. Bagaimanapun fakta-fakta sejarah tidak bisa dihilangkan, seperti halnya dengan nama Israel yang sebenarnya nama ini adalah berasal dari sebuah gelar atau julukan kepada salah satu Nabi utusan Allah Swt yakni Nabi Ya'qub As.

Palestina merupakan sebuah daerah yang termasuk wilayah Jazirah Arabia yang sudah sejak lama ada, dan bangsa yang pertama kali menghuni wilayah tersebut adalah bangsa Kan'an. Sedangkan bangsa Kan'an menurut catatan ahli sejarah adalah berasal dari keturunan putra Ham salah satu putranya Nabi Nuh As.

Sejarah Palestina di Masa Awal

Sekitar 2500 tahun SM, Palestina merupakan nama untuk wilayah barat daya negeri Syam, yaitu wilayah yang terletak di bagian barat Asia dan bagian pantai timur Laut Tengah. Nama klasik wilayah Palestina adalah Kan’an karena dalam sejarah tercatat bangsa yang pertama kali bermukim di Palestina adalah Bangsa Kan’an yang datang dari Jazirah Arab.

Bangsa Kan’an membangun kurang lebih 200 kota dan desa di Palestina seperti Pisan, Alqolan, Aka, Haifa, Bi’ru Al Shaba, dan Betlehem. Kota besar Kan’an saat itu adalah Shekeem dan diikuti wilayah yang masih bisa ditemui sekarang adalah Asdod, Acco, Gaza, Al-Majdal. Jagga, Askelan, Ariha, Jericho, dan Bisan.

Sekitar 1900 SM, Kedatangan nabi di Palestina diawali kedatangan Nabi Ibrahim yang pada saat itu kekuasaan Palestina (Al Quds) dipegang oleh Malki Shadiq. Kemudian Nabi Ya’qub yang mempunyai anak sebanyak dua belas orang. Keturunan nabi Ya’qub kemudian dinamakan sebagai Bani Israel (Israel adalah julukan bagi Nabi Ya’qub As). 

Kekejaman raja-raja Fir’aun ketika itu memaksa Bani Israel keluar dari Palestina dan mendiami wilayah Mesir. Pada abad ke 13 SM, Nabi Musa datang untuk menyelamatkan Bani Israel dari kekejaman Fir’aun dan berhasil melewati laut merah, tetapi Nabi Musa berpulang sebelum membawa kembali Bani Israel ke wilayah Palestina.

Pada sekitar tahun 1190 SM, sepeninggalan Nabi Musa as, Bani Israel dipimpin oleh Nabi Yusya bin Nun As yang kemudian membawa Bani Israel menguasai daerah bagian timur Palestina.

Pada (963-923 SM), Tercatat Nabi Dawud As. juga pernah memerintah di wilayah Palestina setelah menghancurkan Raja Thalut. Kepemimpinan Nabi Dawud kemudian dilanjutkan oleh Nabi Sulaiman As. Saat berada dibawah kepemimpinan nabi Sulaiman As, Palestina berada pada kondisi tertinggi dalam segala aspek kehidupan namun setelah Nabi Sulaiman As wafat, kondisi negara palestina terpecah menjadi dua. 

Perpecahan ini mumunculkan dua negara yang saling bermusuhan satu sama lain, yaitu kerajaan Israel dan kerajaan Yahuda. Kerajaan Israel tidak bertahan lama dibandingkan kerajaan Yahuda yang terus berlanjut sampai 586 SM dengan ibu kota Al Quds.

Sekitar tahun 800 SM, Asal kata Palestina disebutkan berasal dari kata philsta dalam catatan Asiria selama masa Raja Assyiria (Addizari III). Pada tahun 586 SM, Kerajaan Yahuda runtuh setelah dikalahkan oleh orang-orang Babilonia di bawah kepemimpinan Nebukadnezar. 

Palestina setelah itu dikuasai oleh kerajaan Persia (539-332 SM) yang dipimpin oleh Darius. Darius membagi wilayah atau negara bagian Persia menjadi dua belas wilayah dan menjadikan Palestina sebagai wilayah kelima dengan nama Aramen (Abr Nahra) yang berarti seberang sungai.

Sejarah kemudian menyatakan kerajaan Romawi menguasai Palestina setelah mengalahkan kekuasaan Helenisme Yunani di bawah kepemimpinan Paranormal Agung (332-63 SM). Saleh menyatakan bahwa Bangsa Romawi (Bizantium) menguasai Palestina pada tahun 63 SM dalam bentuk otonomi kekuasaan dan barulah pada 6 M pemerintahan diambil alih langsung oleh Romawi.

Pertengahan abad ke-5, Palestina dalam sejarah kuno disebutkan sebagai tanah Kan’an dalam laporan pemimpin tentara King Mary. Nama itu tertulis di tugu Adrimi, seorang Raja Alkha (Tal Al A’tashenah).

Pada 500-14.000 SM, terdapat peninggalan purbakala yang mengindikasikan manusia sudah mendiami Palestina sejak zaman batu, hal ini diketahui saat Bangsa Kan’an datang dari Jazirah Arab. Sisa peninggalan purbakala tersebut berupa tulang belulang manusia yang ditemukan di dalam gua-gua di Palestina seperti Gua Al-Amira, Irc Al-Ahmar, Al-Wad, Kubarah, dan di Pegunungan Negev.

Palestina di Masa Abad Pertengahan

Pada 636 M, perluasan Islam ke wilayah Palestina terjadi pada saat kekhalifahan Umar bin Khattab Ra.  Perebutan wilayah Palestina ditandai dengan perang Ajnadid yang serupa dengan perang Yarmuk yang memakan banyak korban dari tentara muslim dan Romawi dan dalam jangka waktu yang lama, namun pasukan muslim di bawah panglima perang Abu Ubaidah dan Khalid bin Walid memenangkan peperangan tersebut dan pasukan Romawi menarik diri ke kota Yerusalem.

Masa Kolonial Inggris dan Imigrasi Yahudi Eropa ke Palestina

Setelah jatuhnya khilafah Utsmaniyah, Palestina menjadi jajahan Inggris. Inggris menduduki selatan Palestina dan bagian tengahnya pada Desember 1917.

Pada 2 November 1917, Perjanjian Balfour terjadi dengan menandatangani perjanjian penyerahan Palestina kepada Zionis padahal saat itu Palestina belum menjadi jajahan Inggris. Saat perjanjian Balfour dilaksanakan tercatat sebesar 56.000 Yahudi menatap di Palestina (8 persen dari penduduk Palestina).

September 1918, Inggris menjajah Palestina bagian utara. Pada 1939-1945, Eksodus Yahudi ke Palestina tidak bisa dilepaskan dari tragedi holocaust yang didengungkan Eropa. Holocaust muncul karena perbuatan Nazi pada perang dunia II.

Masa Penjajahan Israel

Pada tahun 1946, Transyordania memperoleh kemerdekaan dari Mandat Britania atas Palestina. Pada tanggal 14 Mei 1948, Yahudi mendeklarasikan negara Israel. Pada tahun 1948, terjadi Perang Arab-Israel. Selama perang, Israel memperoleh wilayah tambahan. Mesir memperoleh kendali atas Jalur Gaza dan Transyordania mendapatkan kontrol atas Tepi Barat.

Pada tahun 1959, Mesir awalnya mendukung terciptanya pemerintahan seluruh Palestina, tapi itu dibubarkan Pada tahun 1964, ketika Tepi Barat dikontrol oleh Yordania, Organisasi Pembebasan Palestina didirikan di sana dengan tujuan untuk menghadapi Israel.

Pada tahun 1967, Perang Enam Hari ketika Mesir, Yordania dan Suriah berperang melawan orang Israel, berakhir dengan ekspansi teritorial signifikan oleh Israel.

Pada 22 November 1974, KTT Liga Arab 1974 menunjuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai wakil sah tunggal rakyat Palestina dan menegaskan kembali hak mereka untuk mendirikan negara merdeka yang mendesak. PLO telah memiliki status pengamat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai "entitas non-negara"

Pada 15 November 1988, Deklarasi Kemerdekaan Palestina dinyatakan di Aljir oleh Dewan Nasional (PNC) Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)

Pada tahun 1993, dalam Persetujuan Oslo, Israel mengakui tim negosiasi PLO sebagai "mewakili rakyat Palestina", dengan imbalan PLO mengakui hak Israel untuk eksis dalam damai, penerimaan resolusi Dewan Keamanan PBB 242 dan 338, dan penolakannya terhadap "kekerasan dan terorisme".

Konflik Israel dan Palestina

Konflik Israel dan Palestina, bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas, adalah konflik yang berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina.

Konflik Israel dan Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. 

Di kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekuler yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

Sejarah Palestina dan Israel tidak bisa dipisahkan, sebab satu sama lainnya saling ada keterkaitan. Israel yang kita kenal sekarang ini, tidaklah seperti kaum Bani Israel pada masa Bani Israel zaman dahulunya, sebab nama Israel ternyata salah gelar atau julukan kepada Nabi Ya'qub As, yang artinya : Hamba Tuhan atau teman dekat Tuhan, ini berarti bahwa bangsa bani Israel adalah bangsa yang taat beragama dan berkeyakinan kepada Allah Swt.

Bani Israel dahulunya merupakan salah satu bangsa yang Allah tinggikan derajatnya, sebab dari bangsa tersebut telah banyak melahirkan para Nabi dan Rasul dimasa itu. Namun setelah Allah Swt mengutus Nabi-Nya dari kalangan bangsa Arab, kondisi bangsa bani Israel telah berubah menjadi bangsa yang seperti kita kenal sekarang ini di dunia.

Palestina merupakan salah satu tempat yang akan menjadi saksi sejarah umat manusia, yakni sejak kebudayaan peradaban umat manusia yang baru dimulai, hingga sampai peradaban umat manusia menuju titik akhir masa kehidupannya di dunia yakni sampai akhir zaman.

Demikian bahasan singkat tentang sejarah Palestina dan Israel. Wallaahu A'lam
Dari berbagai sumber

Posting Komentar untuk "Sejarah Palestina dan Israel"