Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sholat Sunah Sebelum Sholat Subuh

Sesuai dengan namanya, sholat sunah sebelum sholat subuh ini terperinci dikerjakan sebelum melakukan sholat fardu subuh. Sholat ini disebut juga sholat sunat fajar atau sholat sunat qobliyah subuh yang jumlah rakaatnya adalah 2 rakaat.

Ada juga yang menyebut shalat sunnah barad (cuek), mungkin lantaran sholat ini dilaksanakan pada saat cuaca masih sungguh hambar. Ada juga yang menamainya dengan sholat sunnah ghadat (pagi-pagi) alasannya sholat sunnah ini dilakukan pagi-pagi sekali.

Shоlаt Fаjаr dаn Shоlаt Sunаt Fаjаr

Ada sebagian orang yang bingung dengan sholat fajar dan sholat sunat fajar. Jika kita kembali ke definisi bahwa sholat fajar adalah sholat yang dilakukan pada waktu terbit fajar. Para ulama beropini bahwa cuma ada 2 sholat yang dilaksanakan pada waktu fajar yakni sholat qobla subuh atau sholat sunat fajar dan sholat fardhu subuh.

Jika kita mendapatkan redaksi hadits yang menuliskan kata “rаk’аtаі-l-fаjr”,  maka makna yang dimaksud ialah shalat sunnah qabliyah subuh. Sedangkan di saat kita menemukan kata “ѕhаllа-l-fаjr” atau dengan kata “ѕhаlаt аl-fаjr”, maka makna yang dimaksud ialah shalat subuh.

Sedangkan bila kita meninjaunya dari segi lughat (generalitas bahasa) yang berlaku di penduduk Arab, mereka biasanya menafsirkan sholat fajar sebagai sholat subuh. Ini mampu kita amati ketika menyaksikan berbagai tulisan di berbagai buku Turats ketika menggambarkan sholat subuh yang biasanya menggunakan kata "ѕhоlаt аl-fаjr".

Sedangkan di saat mengatakan sholat subuh Qabliyah, maka biasanya orang Arab di berbagai tulisan menggunakan kata "rаk'аtаі-l-fаjr".

Wаktu Shоlаt Sunаh Sеbеlum Subuh

Ada yang bertanay, sholat 2 rakaat sebelum subuh kapan dikerjakan ? Ada yang beropini bahwa sholat ini dijalankan sebelum sholat subuh dan belum waktu subuh, jadi dia melakukan sholat, sebelum adzan subuh. Ini keliru, alasannya sholat ini dikerjakan sesudah waktu subuh masuk, namun pelaksanaannya sebelum melakukan sholat fardhu subuh.

Jika selama ini kita melaksanakan sholat sunat subuh sebelum waktu subuh, maka sholatnya tetap sah dan jadi, tetapi masuknya ke sholat sunat mutlak, tidak masuk ke sholat rowatib subuh.

Imam Nawawi berkata bahwa sholat sunnah subuh ini tidak dilakukan, melainkan setelah waktu subuh tiba. Dan dianjurkan sholat ini dilaksanakan pada awal waktu dan dibuat ringan. Begitulah pertimbangan Imam Malik, Imam Syafi'i dan jumhur ulama.

Dengan demikian terjawablah sudah pertanyaan wacana sholat qobliyah subuh dikerjakan setelah adzan atau sebelum adzan.

sholat sunah sebelum sholat subuh ini jelas dilakukan sebelum melakukan sholat fardu subu Sholat Sunah Sebelum Sholat Subuh

Hukum dаn Cаrа Mеlаkѕаnаkаn Shоlаt Sunаh Sеbеlum Shоlаt Subuh

Hukum untuk melakukan shalat subuh sunnah qabliyah ini ialah sunnah muakkadah, artinya ibadah sholat yang sungguh direkomendasikan. Dalam sejumlah hadits, umat Islam yang melakukan shalat Subuh Sunnah Qobliyah akan mendapatkan pahala yang sangat besar.

Menurut hadits Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad hampir tidak pernah meninggalkan shalat sunnah qobliyah di waktu subuh. Beliau senantiasa mengerjakan sholat ini secara ringan, baik disaat sedang bepergian atau tidak.

Imam Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud ringan di sini memberikan ringannya shalat Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam dibandingkan dengan kebiasaan beliau yang selalu memanjangkan shalat malam dan shalat sunnah yang lain. Jadi bukan ringan versi kita.

Ringan, tidak mempunyai arti Anda tidak membaca surat sama sekali. Imam Nawawi rahimahullah berkata bahwa justru beberapa ulama salaf menyatakan tidak apa-apa kalau shalat sunnah ini dipanjangkan dan hal ini tidak menawarkan haram. Jika dipanjangkan pun tidak bermakna mengabaikan anjuran untuk mengendorkan shalat sunnah dikala fajar.

Memang ada beberapa orang menyampaikan bahwa ringan itu mempunyai arti Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak membaca salah satu surat. Namun yang lebih kuat, lantaran ada hadit shahih yang menyebutkan bahwa ketika sunnah qobliyah shubuh shalat, Rasulullah sallallaahu 'alaihi wa sallam membaca surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas sehabis membaca Al Fatihah.

Tаtа Cаrа Shоlаt Qоblіуаh Subuh

Berikut ini prosedur pelaksanaan sholat sunnah subuh tergolong ihwal niat dan bacaan shalat sunnah qabliyah. Seperti biasa sholat pada umumnya, sholat kita awali dengan niat. Jika mau dibaca, maka lafadz atau cara niat shalat sunat sebelum subuh 2 rakaat ialah sebagai berikut:

أُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلّهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATASH-SHUBHI RAK’ATAINI QABLIYYATAL LILLAAHI TA'AALAA.
Aku nіаt ѕhаlаt ѕunаh ѕеbеlum Subuh duа rаkа’аt lаntаrаn Allаh Tа'аlа

Selanjutnya sesudah takbiratul ihrom, membaca doa iftitah, membaca Surah Al-Fatihah dan salah satu surah Al-Alquran. Pada raka'at pertama, kita mampu membaca Al-Kafirun atau Al Insyiroh dan dalam raka'at ke dua sesudah membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca Surah al-Ikhlas atau Al Fiil.

Ada juga yang beropini bahwa surat yang dibaca pada rakaat pertama yakni Al Kafirun dan Al Ikhlas, sedangkan pada rakaat ke dua membaca surat Ali Imran ayat 52, Ali Imran ayat 64, dan Al Baqarah ayat 136.

Pendapat lain menyatakan, pada rakaat pertama membaca Al Baqarah ayat 136 dan pada rakaat ke dua membaca Ali Imran ayat 52/Ali Imran ayat 64.

Setelah sholat sunat subuh, diusulkan membaca dzikir sunnah qabliyah subuh. Berdasarkan narasi riwayat Ibnu Sinni dan Al-Hakim, dzikir yang dibacakan sesudah menuntaskan shalat sunnah sebelum subuh yakni sebagai berikut :

اَللهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ

ALLAAHUMMA RABBA JIBRIILA WA ISRAAFIILA
Yа Allаh, wаhаі Tuhаn dаrі Jіbrіl, Iѕrаfіl,

 وَمِيْكائِيْلَ وَعِزْرَئِيْلَ

WA MIIKAA-IILA  WA 'IZROO-IILA
dаn Tuhаnnуа Mіkаіl, 'Izrоіl

 وَمُحَمَّدٍ النَّبِيِّ صَلَّ اللّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ 

WA MUHAMMADININ-NABIYYI SHOLLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM
 dаn Tuhаnnуа Nаbі Muhаmmаd ѕаw

اَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

A’UUDZUBIKA MINAN-NAAR 
 Aku bеrlіndung dіrі dеngаn Engkаu dаrі nеrаkа.

Namun sebelum membaca doa di atas, diusulkan untuk berbaring dengan sisi tubuh sebelah kanan jiak memungkinkan, misalnya sholat sunatnya di rumah. Para ulama berlawanan pendapat ihwal aturan berbaring setelah shalat sunnah fajar.

Pertama, hukumnya sunnah. Ini yakni pendapat madzhab Syafi'i, Abu Musa Al 'Asy'ari, Rafi' bin Khadij, Anas bin Malik, dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhum.

Ke dua, hukumnya wajib. Ini ialah pendapat dari madzhab Abu Muhammad bin Hazm rahimahullah. Bahkan dia membuatnya sebagai standar sahnya sholat subuh.

Ke tiga, hukumnya makruh. Ini adalah pertimbangan sebagian besar salaf. Di antaranya adalah Ibn Mas'ud, Ibnul Musayyib, dan An Nakha'i rahimahumullah. Al Qadhi ‘Iyad rahimahullah menyampaikan ini yaitu pertimbangan jumhur ulama.

Ke empat, hukumnya menyelisihi hal-hal yang lebih utama dan ini ialah pendapat Hasan Al Bashri rahimahullah.

Ke lima, hukumnya mustahab bagi mereka yang melakukan sholat malam dengan tujuan untuk beristirahat. Ini adalah pendapat yang diseleksi oleh Ibnul ‘Arabi dan Syaikhul Islam Ibn Taimiyah rahimahumallah.

Berbaring di sini bahu-membahu bukan intinya, tetapi yang dimaksudkan yakni memisahkan sholat sunnah fajar dengan dan shalat wajib. Namun usulan ini tak berpengaruh, lantaran pemisahan waktu memungkinkan dilaksanakan dengan selain berbaring.

Kesimpulannya, yang lebih sempurna menurut Saya langsung menyaksikan pertimbangan di atas adalah berbaring sehabis shalat sunnah fajar adalah mustahab (disarankan), asalkan dilakukannya di rumah dan bukan di masjid dan orang yang melakukan sunnah ini harus berdiri lagi alias tidak tertidur sehingga tidak telat melakukan sholat subuh berjamaah.

Hal ini pasti sejalan dengan hadits Nabi yang merekomendasikan sholat sunat di rumah, tidak menjadikan rumah selaku kuburan, kecuali jika cemas akan tertinggal sholat berjamaah, maka lakukan sholat sunat ini di mesjid.

Lalu bagaimana kalau tidak sempat melaksanakan sholat sunat subuh ? Maka dia boleh melakukannya sehabis sholat subuh atau sehabis terbit fajar dengan niat qodho sholat sunat qobliyyah subuh.

Kеutаmааn Shоlаt Sunаh Sеbеlum Shоlаt Subuh

Dalam beberapa hadits shahih telah disebutkan tentang pentingnya shalat ini, juga diterangkan wacana anjuran untuk menjaganya. Dalam suatu hadits dinyatakan bahwa dua raka'at fajar atau shalat sunnah qobliyah shubuh, lebih baik dibandingkan dengan dunia dan segala isinya dan lebih dicintai dibandingkan dengan dunia berdasarkan pandangan Nabi.

Posting Komentar untuk "Sholat Sunah Sebelum Sholat Subuh"